Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Komedian Mpok Alpa, atau pemilik nama asli Nina Carolina, meninggal dunia akibat kanker payudara yang telah dideritanya.
"Setahu saya memang Mpok Alpa ini berjuang melawan kanker payudara," kata Melaney Ricardo di rumah duka Mpok Alpa, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).
Kepergian Mpok Alpa meninggalkan suami, Ajie Darmaji, dan empat anak, termasuk sepasang anak kembar yang lahir pada 7 Oktober 2024.
Sebelum kepergiannya, Mpok Alpa kerap berbagi kisah kehidupannya sebagai ibu, termasuk pengalaman menyusui anak kembarnya.
Pada Desember 2024, ia menceritakan bagaimana ia menyusui dua putra kembarnya, Raffa Ahmad Darmadina dan Raffi Ahmad Darmadina, secara bergantian.
"Satu pegang nyusuin, yang satu gue pok, pok karena enggak mungkin kanan kiri gitu kan. Satu-satu dulu gue sumpel pakai empeng gitu," ujarnya pada Desember 2024.
Ia menuturkan bahwa bayinya minum ASI setiap dua jam sekali di malam hari, dibantu oleh suaminya.
"Per dua jam sekali pasti nyusu, kadang-kadang satu udah anteng, satunya minta, laki gue tuh gue kasih bantuin," tambahnya.
Apakah Penderita Kanker Payudara Boleh Menyusui?
Menurut dr Khoo Kei Siong, konsultan senior onkologi medis di Parkway Cancer Centre Singapura, sel kanker tidak dapat menular melalui ASI.
"Ibu yang menyusui tidak akan menularkan sel kanker kepada bayinya dan tetap bisa memproduksi ASI," jelasnya dalam sebuah pernyatan resmi, dikutip Jumat (15/8/2025).
Bahkan saat hamil, sel kanker tidak bisa melewati plasenta. Namun, ada kondisi yang membatasi.
Jika pasien menjalani kemoterapi, obat-obatannya bisa membahayakan bayi sehingga dianjurkan menggunakan susu formula sementara.
Pasien yang menjalani mastektomi dapat menyusui dari payudara yang tidak dioperasi, tetapi perlu menunggu pemulihan. Terapi sinar juga dapat memengaruhi produksi ASI.
Tidak ada bukti bahwa menyusui menyebabkan kanker payudara. Justru, menyusui dapat menurunkan risiko karena mengurangi paparan estrogen.
Faktor genetik seperti mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium. Deteksi dini melalui tes gen BRCA sangat dianjurkan untuk keluarga dengan riwayat kanker.
Pasien kanker payudara masih mungkin menyusui, tetapi harus mempertimbangkan kondisi kesehatan dan saran dokter. Kisah Mpok Alpa menjadi pengingat bahwa meski menghadapi kanker payudara, seorang ibu tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya.