Sebuah jet tempur multiperan F-15E Strike Eagle milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) kehilangan roda saat lepas landas dari pos terdepan di Samudra Hindia dan harus mendarat darurat di Pangkalan Udara Kadena, Okinawa, Jepang, pada Senin (4/8/2025). Insiden tersebut menyebabkan landasan pacu memercikkan api saat pesawat menyentuh landasan.
Menurut keterangan Wing ke-18 Angkatan Udara AS, kedua pilot selamat tanpa cedera. Tingkat kerusakan pada pesawat masih dalam penyelidikan. Foto yang dipublikasikan di situs Airliners menunjukkan F-15E bernomor ekor 490 dengan rem udara terbuka saat mendarat tanpa roda pendaratan utama kanan. Meskipun kondisi kritis, pesawat tidak perlu menggunakan sistem kait penahan untuk pengereman darurat.
Bagian roda yang hilang dilaporkan ditemukan di Pangkalan Udara Diego Garcia, Samudra Hindia, sekitar 7.000 km dari Okinawa. Diduga, roda tersebut terlepas saat pesawat lepas landas dari pangkalan tersebut dalam perjalanan ke Jepang.
F-15E Strike Eagle merupakan pesawat tempur generasi lanjutan yang dikembangkan AS pada 1980-an, dengan kemampuan serangan darat presisi selain misi udara. Pesawat ini mampu melakukan serangan jauh ke wilayah musuh tanpa dukungan pesawat perang elektronik atau pengawalan tempur.
Pada pertengahan Mei 2025, AS mengerahkan sejumlah F-15E ke Diego Garcia untuk menghadapi potensi ancaman Iran. Setelah situasi di Timur Tengah mereda, pesawat-pesawat tersebut kembali ke pangkalan mereka di Jepang, termasuk pesawat yang mengalami insiden ini.