×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Toto Soegriwo, produser film animasi Merah Putih One for All yang juga anggota Perfiki, angkat suara menanggapi tudingan yang beredar luas di media sosial

Selasa, 12 Agustus 2025 | Agustus 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-11T18:20:55Z

  Toto Soegriwo, produser film animasi Merah Putih One for All  yang  juga anggota Perfiki, angkat suara menanggapi tudingan yang beredar luas di media sosial terkait dugaan penerimaan dana sebesar Rp 6,7 miliar dari pemerintah untuk produksi film tersebut. Melalui surat pernyataan yang diunggah di akun media sosialnya pada Senin (11/8/2025), Toto menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar dan merupakan fitnah yang merugikan dirinya dan keluarga.



Dalam pernyataannya, Toto menyampaikan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menerima dana pemerintah, apalagi melakukan tindakan korupsi atau memanfaatkan uang haram sebagaimana yang dituduhkan. Ia juga mengungkapkan bahwa isu tersebut memberikan dampak serius pada tekanan mental keluarga, termasuk istri dan anak-anaknya, yang menjadi korban hujatan netizen.

“Tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah keji. Kami tidak pernah menerima satu rupiah pun dana dari pemerintah,” ujar Toto.

Lebih lanjut, Toto meminta masyarakat dan warganet agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan menghentikan segala bentuk hujatan, fitnah, dan serangan tanpa dasar.

Ia juga menjelaskan bahwa pihak pemerintah, melalui Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, juga sudah memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan tersebut. Menurutnya pertemuan Perfiki  dengan Kementerian Ekonomi Kreatif hanyalah diskusi. 

“Saat menerima audiensi tim Merah Putih One for All, yang dilakukan hanya berupa pemberian masukan terkait aspek kreatif seperti cerita, karakter, visual, dan trailer. Tidak ada bantuan finansial maupun fasilitas promosi yang diberikan kepada film tersebut,” tulisnya. 

Klarifikasi ini disampaikan Toto dengan tujuan menjaga kebenaran informasi dan nama baiknya agar ia dapat kembali berkarya dengan tenang. Diketahui, film animasi Merah Putih One for All mendapat kritikan dari masyarakat karena kualitasnya yang dianggap tidak memenuhi kriteria baik. 

Kritikan tersebut kemudian melebar ke tuduhan adanya penggunaan dana sebesar Rp 6,7 miliar untuk proses pembuatan film animasi tersebut. Tuduhan ini membuat kontroversi film animasi yang akan tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025 itu semakin memanas. 

ADVERTISEMENT

×
Berita Terbaru Update