Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menunjuk crazy rich Scott Bessent (62) sebagai menteri keuangan dalam kabinetnya. Trump punya alasan kuat memilih sang miliarder pendiri Key Square Group itu sebagai pembantunya.
Donald Trump menunjuk crazy rich Scott Bessent sebagai menteri keuangan karena menginginkan sosok yang cocok dengan misinya. Bessent yang berpengalaman dalam bidang ekonomi dunia dan tokoh terkemuka di Wall Street dinilai dapat menjalankan visi ekonomi Trump.
Trump berharap Bessen yang pernah bekerja di Soros Fund Management dapat membantunya merombak tatanan perdagangan global, memungkinkan pemotongan pajak triliunan dolar, menjaga inflasi tetap terkendali, mengelola utang nasional yang membengkak, dan tetap menjaga kepercayaan pasar keuangan.
“Scott akan mendukung kebijakan-kebijakan saya yang akan mendorong daya saing AS, menghentikan ketidakseimbangan perdagangan yang tidak adil, serta bekerja menciptakan ekonomi yang menempatkan pertumbuhan di depan, terutama melalui dominasi energi dunia yang akan datang,” kata Trump seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (23/11/2024).
Pilihan Trump terhadap Bessent bertentangan dengan pendapat Elon Musk. Sebelum Trump memilih Bessent, CEO Tesla dan SpaceX itu memposting di akun media sosial X bahwa Bessent akan menjadi “pilihan yang biasa-biasa saja.”
Langkah Donald Trump memilih crazy Rich Scott Bessent sebagai menteri keuangan ditentang oleh Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden D-Ore.
“Ketika berbicara tentang ekonomi, pemerintahan Trump adalah dari, oleh, dan untuk orang-orang super kaya,” katanya.
Bessent menarik perhatian Trump selama kampanye dengan ide-idenya tentang pertumbuhan ekonomi 3%, defisit anggaran yang dikurangi menjadi 3% dari produk domestik bruto, dan tambahan 3 juta barel produksi minyak per hari.
Larry Kudlow, pembawa acara televisi dan direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih pada pemerintahan periode pertama Donald Trump mendukung langkah pemilihan crazy rich Scott Bessent sebagai menteri keuangan. Namun, orang-orang di sekitar Trump mengatakan Bessent kurang tegas dalam masalah tarif.