Warga terjerat “Open BO” menjadi keprihatinan mendalam bagi Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Wali Kota yang akrab disapa Bunda Eliza itu tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi ekonomi warganya yang kian terpuruk.
Dalam video tersebut, Bunda Eliza mengungkap banyaknya perempuan di Banda Aceh yang terpaksa terjun ke dunia pelacuran atau praktik "Open BO" karena desakan ekonomi. Ia juga menyebut masalah ekonomi serupa turut mendorong maraknya kasus narkoba, pencurian, hingga judi online di kalangan generasi muda.
“Mungkin mereka juga tidak punya pilihan. Tapi saya bilang, kalau kita yakin pada Allah, mengapa harus alasan ekonomi yang membuat kita jatuh ke situ? Kalau pun meninggal karena mempertahankan iman, itu lebih baik,” ucapnya dalam video itu sambil menitikkan air mata dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Jumat (25/4/2025). Sebelumnya, Bunda Eliza memang rutin melakukan razia terkait pelanggaran sosial di wilayahnya. Terbaru ia pernah bertemu seorang perempuan muda yang diduga pelaku “Open BO”. Tangis perempuan itu, yang disebut "Bunga" (nama samaran), pecah saat ia memeluk Bunda Eliza dan mengaku menyesal telah terlibat “Open BO”. “Saya sangat menyesal, Bu,” katanya terbata-bata di salah satu penginapan di Lambaro Skep, Kamis (17/4/2025).
Bunga adalah satu dari sekian banyak anak muda yang terjaring razia selama tiga malam berturut-turut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Illiza, menyisir berbagai titik rawan maksiat di Banda Aceh, mulai dari penginapan hingga area bekas Terminal Keudah, tempat empat pemuda ditemukan berpesta miras.
Fakta bahwa warga terjerat “Open BO” dan aktivitas maksiat lainnya cukup marak di kota yang menerapkan syariat Islam ini membuat pemerintah daerah mengambil langkah tegas. Eliza juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan patroli serta memberikan pendampingan sosial dan spiritual kepada mereka yang terjaring.
Meski menyakitkan, kejadian ini menjadi tamparan nyata bagi Pemko Banda Aceh untuk semakin memperkuat perlindungan sosial dan moral bagi warganya. Warga terjerat Open BO bukan hanya soal pelanggaran moral, tapi juga cerminan krisis ekonomi dan sosial yang perlu ditangani bersama.