Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Gelombang protes terhadap kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Donald Trump menyebar luas di berbagai kota besar Amerika Serikat (AS)

Kamis, 12 Juni 2025 | Juni 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-11T21:06:10Z

  Gelombang protes terhadap kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Donald Trump menyebar luas di berbagai kota besar Amerika Serikat (AS). Dari pantai barat hingga timur, ribuan warga turun ke jalan, menentang tindakan keras otoritas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) dan menuntut pembebasan para imigran serta demonstran yang ditahan.



Melansir AP, Rabu (11/6/2025), di Seattle, sekitar 50 mahasiswa dari kelompok Students for a Democratic Society Universitas Washington memadati area luar gedung pengadilan imigrasi pada Selasa (10/6/2025). Mereka membawa spanduk bertuliskan “Bebaskan Semua!” dan “Hapuskan ICE,” sambil menabuh drum sebagai simbol perlawanan.

Tak jauh berbeda, situasi di San Francisco juga memanas. Sekitar 200 demonstran berkumpul di luar pengadilan imigrasi, menyuarakan kemarahan mereka atas penangkapan ratusan pengunjuk rasa pada hari-hari sebelumnya.

Catatan kepolisian menyebut lebih dari 150 orang ditahan setelah demonstrasi berubah menjadi kekacauan. Sejumlah kendaraan, termasuk milik polisi, menjadi sasaran vandalisme. Dua petugas dilaporkan terluka akibat bentrokan tersebut.

Aksi serupa terjadi di Austin dan Dallas, Texas. Massa melempar batu dan botol ke arah petugas, yang akhirnya menangkap sejumlah demonstran.

Sementara itu, di Santa Ana, jalan menuju Civic Center diblokade kendaraan lapis baja. Meski jumlah peserta lebih sedikit, ketegangan tetap terasa. Beberapa warga kontra-demonstrasi terlihat membawa atribut dukungan terhadap Trump, termasuk topi “Make America Great Again.”

Kemarahan warga juga menggema di Chicago dan Boston. Di Chicago, sekelompok warga berorasi di luar pengadilan imigrasi, menolak keras pengiriman pasukan ke California dan menuntut diakhirinya deportasi. Sementara itu, ratusan orang berkumpul di City Hall Plaza Boston, memprotes penangkapan pemimpin serikat pekerja David Huerta oleh ICE.

Di ibu kota Washington DC, unjuk rasa dipimpin sejumlah serikat pekerja dan tokoh politik. Anggota DPR dari Partai Demokrat Pramila Jayapal, ikut serta dalam protes. Ia menegaskan bahwa penggerebekan yang dilakukan ICE telah menyasar warga tak bersalah dan harus dihentikan.

Akar dari gejolak ini bermula sejak Jumat (6/6/2025), ketika ICE meluncurkan operasi besar-besaran di berbagai wilayah, termasuk Los Angeles. Penangkapan massal terhadap imigran ilegal memicu perlawanan dari warga. Beberapa aksi pembakaran kendaraan tercatat terjadi, memperparah situasi.

Menanggapi kerusuhan, Presiden Trump langsung memerintahkan pengerahan ribuan personel Garda Nasional dan ratusan marinir guna mengendalikan kondisi yang semakin tidak terkendali.

×
Berita Terbaru Update