Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (P) Muhammad Taufik,
M.Tr.Hanla., M.M., didampingi Ketua Jalasenastri Cabang 9 Korcab III DJA I Ny.
Ulfa Laiia Taufik mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI
Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., dan Ketua Umum (Ketum) Jalasenastri
Ny. Fera Muhammad Ali menghadiri acara Penutupan Pendidikan Reguler (Dikreg)
Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Ke-53 yang dipimpin langsung oleh Panglima
TNI Jenderal Agus Subiyanto, bertempat di Jalan R.A.A. Martanegara No.11,
Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/06/2025).
Dalam arahannya, Panglima TNI Menyampaikan bahwa para
peserta didik yang lulus pendidikan supaya punya profesionalitas dan mampu
beradaptasi dalam tantangan geopolitik saat ini. Dikreg Sesko TNI Ke-53 diikuti
sebanyak 212 Perwira Siswa (Pasis), dengan rincian 78 Pasis TNI AD, 55 Pasis
TNI AL, 45 Pasis TNI AU, 26 Pasis Polri, dan 8 Pasis Mancanegara yang berasal
dari Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Australia, Thailand, dan India.
Kita harus siap pada setiap perubahan. Para perwira harus
siap menerima perubahan, pola pikir, pola tindak, doktrinnya harus kita rubah
dengan kondisi peperangan seperti ini, juga para perwira yang lulus Sesko TNI
harus punya terobosan dalam kondisi saat ini. Sebab, geopolitik dunia kerap
mengalami perubahan, termasuk yang terbaru pecahnya perang Iran dan Israel.
"Jadi saya mencoba untuk membenahi internal TNI agar
profesional. Supaya apa yang kami bentuk ini bisa menjawab tantangan masa depan
yang secara geopolitik sangat dinamis," ungkapnya.
Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto
menambahkan, 212 Perwira Siswa yang mengikuti pendidikan lulus dengan nilai
yang memuaskan. Selama 4 bulan, para pasis itu digembleng agar mampu beradaptasi
dengan tantangan zaman. Sesuai dengan Panglima TNI sampaikan, Pasis harus bisa
menyesuaikan dengan perkembangan geopolitik maupun geostrategi saat ini. Jadi
mereka selama 4 bulan, diskusi masalah berbagai isu seperti Perang Dagang
Amerika-China, Perang Pakistan-India, termasuk Perang Iran-Israel.
"Jadi harapannya, Pasis ini setelah keluar dari sini
tidak tertinggal dari perkembangan geopolitik dan geostrategi,"
pungkasnya.