Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Program populis dan Kontroversial Mamdani

Jumat, 27 Juni 2025 | Juni 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-26T17:58:49Z

 



Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka meluapkan kemarahan dan kebenciannya seusai politikus Muslim keturunan India, Zohran Mamdani, menang dalam pemilihan primary Partai Demokrat untuk calon wali kota New York.

Melalui akun Truth Social, Trump menyebut Mamdani sebagai “komunis gila” dan memperingatkan publik bahwa Partai Demokrat sudah “kelewatan” karena memberi tiket calon kepada sosok yang disebutnya ekstrem kiri.

"Zohran Mamdani, seorang 100% komunis gila, baru saja menang pemilihan primary Demokrat dan dalam perjalanannya menjadi wali kota (New York)," tulis Trump, Rabu (25/6/2025) malam.

Kritik Trump tak berhenti pada afiliasi politik Mamdani. Ia juga menyerang aspek pribadi sang politikus.

"Penampilannya sangat buruk, suaranya menyakitkan didengar, dan dia tidak terlalu pintar," sindir Trump tanpa ragu.

Pernyataan pedas ini langsung menyulut perhatian luas di jagat politik AS mengingat Mamdani adalah sosok progresif yang vokal menentang kebijakan Trump, terutama soal imigrasi, Palestina, dan ketimpangan ekonomi.

Mamdani Ungguli Cuomo

Dengan 93% suara masuk, Zohran Mamdani meraih 43,5% suara, mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang hanya memperoleh 36,4%.

Kemenangan ini memastikan Mamdani melaju sebagai calon wali kota New York dari Demokrat pada pemilihan 5 November 2025.

Sejak 2021, Mamdani duduk di Majelis Negara Bagian New York mewakili wilayah Astoria, Queens, dan dikenal sebagai sosok muda progresif dalam tubuh Partai Demokrat.

Program populis dan Kontroversial Mamdani

Dalam kampanyenya, Zohran Mamdani mengusung berbagai program berbasis keadilan sosial dan ekonomi, antara lain transportasi bus kota gratis, pembekuan kenaikan sewa untuk apartemen sewa terkendali, toko bahan pokok milik kota, serta peningkatan pajak sebesar US$ 10 miliar untuk kalangan kaya dan pelaku bisnis besar.

Langkah-langkah ini membuatnya dicintai pemilih progresif, tapi juga dicap “komunis” oleh kalangan konservatif, termasuk Trump.

Selain kebijakan domestik, sikap luar negeri Mamdani juga memicu kontroversi. Ia dikenal sebagai pendukung vokal Palestina dan aktif dalam gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap Israel.

Mamdani bahkan menyatakan akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bila menginjakkan kaki di New York, merujuk pada surat penangkapan ICC yang terbit pada November 2024.

×
Berita Terbaru Update