Harga minyak mentah pada pekan ini mengalami fluktuasi. Pelamahan komoditas emas hitam dipicu oleh kabar meredanya ketegangan geopolitik, yang membuat kekahwatiran akan pasokan minyak mentah berkungan.
Di awal pekan, harga minyak mentah sempat naik tipis, menembus level US$ 70 per barel. Tapi langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberikan waktu bagi Rusia, membuat harga minyak kembali turun.
Berikut pergerakan harga minyak mentah sepekan:
Senin (14/7/2025)
Harga minyak dunia mencatat kenaikan tipis pada awal perdagangan, memperpanjang reli lebih dari 2% pada akhir pekan lalu.
Kontrak berjangka Brent naik 8 sen menjadi US$ 70,44 per barel pada pukul 07.11 WIB, melanjutkan kenaikan 2,51% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5 sen menjadi US$ 68,50 per barel, setelah mencatat lonjakan 2,82% pada akhir pekan.
Selasa (15/7/2025)
Harga minyak global melemah pada perdagangan Jumat (18/7/2025), terdorong oleh sentimen campuran dari Amerika Serikat dan kekhawatiran mengenai tarif baru AS terhadap Uni Eropa (UE).
Harga minyak Brent terkoreksi 24 sen atau 0,3% ke posisi US$ 69,28 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 20 sen atau 0,3% ke level US$ 67,34 per barel. Dalam sepekan, kedua acuan utama tersebut sama-sama mencatatkan penurunan sekitar 2%.
Rabu (16/7/2025)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan waktu 50 hari bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menghindari sanksi, meredakan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.
Harga minyak mentah Brent berjangka pun turun 50 sen atau 0,7% menjadi US$ 68,71 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 46 sen atau 0,7% menjadi US$ 66,52 per barel.
Kamis (17/7/2025)
Harga minyak naik meskipun ketegangan perdagangan global tampak mereda. Para analis memperkirakan rendahnya persediaan di Timur Tengah memunculkan kembali risiko sebagai faktor-faktor yang menopang pasar.
Minyak mentah Brent berjangka naik 17 sen atau sekitar 0,3% menjadi US$ 68,69 per barel pada pukul 10.50 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 35 sen atau 0,5% menjadi US$ 66,73 per barel.
Jumat(18/7/2025)
Harga minyak sedikit menguat pada akhir pekan ini, karena investor mempertimbangkan sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia.
Minyak mentah Brent berjangka naik 50 sen atau 0,72% menjadi US$ 70,02 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 61 sen atau 0,9% menjadi US$ 68,15 per barel. Kedua minyak itu pun menuju kerugian mingguan masing-masing sebesar 0,5% dan 0,4%.
Sabtu (19/7/2025)
Harga minyak global melemah, terdorong oleh sentimen campuran dari Amerika Serikat dan kekhawatiran mengenai tarif baru AS terhadap Uni Eropa (UE).
Harga minyak Brent terkoreksi 24 sen atau 0,3% ke posisi US$ 69,28 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 20 sen atau 0,3% ke level US$ 67,34 per barel. Dalam sepekan, kedua acuan utama tersebut sama-sama mencatatkan penurunan sekitar 2%.