Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Mohammad Riza Chalid (MRC) masih berstatus sebagai warga negara Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | Juli 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-28T18:42:53Z

 Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Mohammad Riza Chalid (MRC) masih berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI). Kepastian itu berdasarkan informasi terakhir yang diterima Kejagung.




“Informasi terakhir sih masih WNI,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Meski keberadaan Riza Chalid masih misterius dan diduga berada di luar negeri, Kejagung tetap mengupayakan pelacakan keberadaan dan mempersiapkan pemanggilan kedua terhadapnya.

Anang mengatakan, pihaknya tidak dapat mempublikasikan detail strategi penyidik karena menyangkut taktik penyelidikan. Namun, dia menegaskan penelusuran tetap berjalan melalui koordinasi lintas institusi, termasuk mempertimbangkan aspek kedaulatan negara lain.

“Penyidik tetap bekerja sesuai prosedur. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui,” tambahnya.

Minggu ini, Kejagung berencana menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Riza Chalid. Hal ini menyusul dugaan kuat Riza berada di Malaysia, seperti disampaikan Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Boyamin menyebut telah melakukan penelusuran ke Kuala Lumpur pada 26-27 Juli 2025, meski belum berhasil bertemu langsung dengan Riza. Ia menduga sang pengusaha kerap berada di Johor Bahru, bahkan telah menikah dengan kerabat kesultanan Malaysia.

“Pernikahan ini memperkuat posisi Riza Chalid di Malaysia. Ada jejak digital fotonya bersama Anwar Ibrahim menghadap Sultan Kedah,” ungkapnya.

Boyamin menambahkan, hubungan dekat Riza dengan Anwar Ibrahim sudah terjalin sejak sebelum Anwar menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Foto mereka bersama Sultan Kedah pada 2 Oktober 2022 menjadi salah satu bukti.

Boyamin menekankan pentingnya kerja sama serius antara pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk mempercepat proses pemulangan Riza Chalid. Ia khawatir penanganan kasus ini bisa berlarut-larut tanpa intervensi langsung dari para pemimpin negara.

×
Berita Terbaru Update