Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Pemerintah berencana menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk

Senin, 07 Juli 2025 | Juli 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-06T18:18:31Z

  


Pemerintah berencana menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (8/7/2025) dengan target indikatif sebesar Rp 9 triliun. Lelang kali ini akan menawarkan tujuh seri SBSN.

Senior Ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, tenor 5 dan 10 tahun akan menjadi pilihan utama investor dalam lelang pekan depan, mengingat kondisi pasar yang masih dibayangi ketidakpastian global.

“Saya pikir tenor menengah seperti 5 dan 10 tahun akan lebih menarik dibanding tenor panjang karena kita masih menunggu perkembangan kebijakan tarif dari Trump sampai 9 Juli. Ini akan berdampak pada hasil lelang,” jelasnya, Minggu (6/7/2025).Menurutnya, ekspektasi penurunan suku bunga acuan turut mendorong turunnya risiko geopolitik, yang berpotensi menekan imbal hasil (yield) SBSN dan memperbaiki harga. Ia memperkirakan yield tenor 10 tahun akan berada di kisaran 6,5% hingga 6,54%.

Fikri menjelaskan, sentimen utama pasar saat ini masih berkutat pada arah kebijakan suku bunga serta kelanjutan kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump.

“Kita masih menunggu apakah tarif paus akan diperpanjang. Kalau diperpanjang, dampaknya bisa sangat positif bagi pasar. Tapi kalaupun tidak, tampaknya tidak akan separah yang dikhawatirkan sebelumnya,” tuturnya.

Pada sisi lain, Fikri juga mencermati tren penerbitan obligasi korporasi yang mulai meningkat. Menurut dia, terdapat dua faktor utama yang mendorongnya, yaitu kebutuhan pelunasan obligasi jatuh tempo dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan.

“Kalau rating korporasinya bagus, cost of fund lewat obligasi bisa lebih murah dibanding pinjaman perbankan. Itu sebabnya kita lihat peningkatan minat terhadap obligasi di semester dua ini,” ujar Fikri.Dia menambahkan, kondisi likuiditas juga berpotensi membaik karena berkurangnya penerbitan surat utang oleh Bank Indonesia dan masuknya dana asing ke pasar domestik. “Lelang SUN kemarin juga menunjukkan hasil yang cukup positif,” kata dia.

Fikri memperkirakan total penerbitan obligasi korporasi sepanjang semester II-2025 bisa mencapai Rp 80–Rp 90 triliun. Angka ini dinilai lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jika dibandingkan semester II-2024, outlook semester II tahun ini jelas lebih baik, terutama dengan sentimen positif terhadap likuiditas dan suku bunga,” pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update