Dharma Wiratama, 10 Juli 2025.
Pusat Pengkajian Maritim (Pusjianmar) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) menjadi tuan rumah pelaksanaan diskusi yang membahas tentang revisi San Remo Manual 1994 yang diikuti langsung oleh Kapusjianmar Seskoal Laksamana Pertama TNI Salim, S.E., M.Phil., M.Tr.Opsla menghadirkan pemateri mantan Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Kresno Buntoro, bertempat di ruang rapat Pusjianmar Seskoal tersebut, Kamis (10/7/2025).
Sebagaimana diketahui bersama, San Remo Manual yang diadopsi pada tahun 1994, meskipun secara luas dipandang mencerminkan hukum kebiasaan perang laut dan telah berdampak besar pada beberapa manual nasional. Namun masih didapati beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki dan beberapa aturan yang mungkin sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dalam diskusi tersebut, Laksda TNI (Purn) Kresno Buntoro menyampaikan perkembangan San Remo Manual yang telah terupdate pada Juli 2025 dengan topik “Proyek Pembaruan San Remo Manual tentang Hukum Laut Saat Konflik”. Pembahasan proyek pembaruan tersebut berjalan sejak 2019 dengan berbagai pertemuan antara lain di Oslo, Copenhagen, Australia, Tromso, dan rencana pertemuan terakhir di Roma. Dengan mengangkat isu-isu utama antara lain blockade, hospital ships, submarines, environment, sea mines, unmanned devices, dan sebagainya.
Pembahasan utama dalam update tersebut adalah warship termasuk kapal selam dan kapal tanpa awak tetap tunduk pada hukum yang sama. Konversi kapal dagang menjadi kapal perang harus memenuhi syarat tertentu. Unmanned ships and aircraft memiliki hak dan kewajiban seperti kapal berawak. Serta perlunya revisi tentang zona maritim, neutral installations, dan lingkungan laut.
Kapusjianmar Seskoal menyambut baik diskusi San Remo tersebut, hal ini disampaikan disela-sela kegiatan diskusi. Dalam kesempatan yang sama, Kapusjianmar Seskoal juga menyampaikan beberapa saran dan masukan terkait dengan pembaharuan San Remo Manual 1994.