Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Indonesia yang berada di lingkaran ring of fire memang rawan terjadi bencana. Bencana di Indonesia pun sangat besar

Jumat, 15 Agustus 2025 | Agustus 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-14T22:31:47Z

  Indonesia yang berada di lingkaran ring of fire memang rawan terjadi bencana. Bencana di Indonesia pun sangat besar, baik secara kuantitas maupun tingkat keparahan.



Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menilai perlu adanya inovasi teknologi dan kolaborasi lintas negara sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan bencana.

“Kerugian yang harus diderita akibat bencana itu jumlahnya sangat-sangat besar,” ujar Pratikno usai meninjau Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia di JIExpo, Kamis (13/8/2025).Pratikno menjelaskan, Indonesia memiliki risiko bencana yang tinggi sehingga memerlukan koordinasi kuat antarlembaga. Kemenko PMK, kata dia, mengoordinasikan sinkronisasi dan pengendalian terhadap empat instansi terkait penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan BMKG.

“Risiko bencana kita sangat besar. Kita harus menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko semaksimal mungkin. Jangan sampai ada korban yang banyak,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah untuk penanganan bencana sebenarnya dapat menghemat kerugian publik hingga empat kali lipat. Oleh karena itu, mitigasi bencana menjadi sangat penting.

Menurutnya, perkembangan teknologi, termasuk Revolusi Industri 4.0 dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), memiliki peran besar dalam mengurangi risiko bencana serta mempermudah proses penyelamatan, terutama di lokasi yang sulit dijangkau.

“Sering kali kita dihadapkan pada penyelamatan di tempat yang sangat sulit, bahkan di celah sempit. Kita harus menggunakan drone yang sangat akurat,” tuturnya.

Pratikno menegaskan, melalui Expo EDRR, Indonesia tidak hanya ingin mempelajari teknologi dari negara lain, tetapi juga mengajak kerja sama internasional untuk mengembangkan inovasi dan membangun industri teknologi kebencanaan di dalam negeri.

“Semua harus tangguh, orangnya tangguh, pemerintahnya tangguh, teknologi dan ilmu pengetahuan juga harus tangguh,” tegasnya.

Senada dengan Pratikno, CEO Seven Event Andy Wismarsyah menilai Indonesia memiliki potensi menjadi pusat kolaborasi dan inovasi kebencanaan global. Hal ini penting untuk menghadapi berbagai ancaman bencana yang semakin kompleks dan meningkat.

“Kami ingin memperkuat kesiapsiagaan nasional dengan menghadirkan teknologi terbaru, inovasi, serta kerja sama strategis lintas sektor,” ujar Andy.

×
Berita Terbaru Update