Industri otomotif Indonesia terus berkembang dengan hadirnya mobil listrik rakitan lokal yang semakin diminati. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi menunjukkan komitmen produsen dalam mendukung pertumbuhan industri nasional sekaligus memanfaatkan insentif pemerintah.
Kehadiran beragam pilihan mobil listrik rakitan lokal ini juga membuat konsumen lebih percaya diri beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju teknologi ramah lingkungan yang efisien dan berkelanjutan.
Berikut ini delapan rekomendasi mobil listrik buatan lokal dengan TKDN tinggi yang bisa menjadi pilihan konsumen.
Rekomendasi Mobil Listrik Rakitan Lokal
1. Hyundai Kona Electric
Hyundai Kona Electric menjadi salah satu mobil listrik dengan kandungan lokal tertinggi di Indonesia, mencapai 60% termasuk baterai yang diproduksi di dalam negeri.
Mobil ini hadir dengan motor listrik 136 hp dan 204 hp, baterai berkapasitas 39,2 kWh serta 64 kWh, dan mampu menempuh jarak 305 hingga 484 km (WLTP).
Fitur unggulannya, mencakup regenerative braking, Hyundai SmartSense, serta layar sentuh 10,25 inci. Harga Hyundai Kona Electric dibanderol mulai Rp 742 juta hingga Rp 850 juta OTR Jakarta.
2. Neta V-II
Neta V-II diproduksi lokal oleh PT NETA Auto Indonesia di Bekasi dengan TKDN sebesar 44% melalui sistem CKD (completely knocked down). Mobil listrik ini menggunakan motor 94 hp dengan baterai LFP berkapasitas 36,1 kWh dan mampu menempuh jarak hingga 384 km (NEDC).
Fitur modern, seperti layar sentuh 14,6 inci, panoramic roof, dan sistem ADAS tersedia di dalamnya. Harga Neta V-II berkisar antara Rp 299 juta sampai Rp 350 juta.
3. Wuling Air EV
Wuling Air EV dirakit di Cikarang dengan kandungan lokal sekitar 40% dan menjadi salah satu pionir mobil listrik perkotaan di Indonesia. Mobil ini dilengkapi motor listrik 30 kW dan 50 kW, baterai berkapasitas 17,3 kWh hingga 26,7 kWh, serta jarak tempuh 200–300 km.
Fitur praktis, seperti Intelligent Tech Dashboard, Smart Key, hingga voice command tersedia. Harga Wuling Air EV berada pada kisaran Rp 240 juta hingga Rp 315 juta.
4. Hyundai Ioniq 5
Hyundai Ioniq 5 adalah mobil listrik massal pertama yang dirakit di Cikarang, Bekasi dengan TKDN sekitar 40%. Menggunakan baterai 58 kWh hingga 72,6 kWh, mobil ini mampu menempuh jarak 384 km hingga 451 km.
Desain futuristik, interior luas, dan fitur pengisian cepat ultra-fast charging menjadikannya favorit di segmen EV. Harga Hyundai Ioniq 5 mulai dari Rp 748 juta hingga Rp 859 juta.
5. Polytron EV
Polytron turut menghadirkan mobil listrik dengan kandungan lokal sekitar 40%, termasuk penggunaan baterai LFP yang diproduksi dalam negeri.
Mobil listrik mungil ini dirancang sebagai kendaraan perkotaan dengan motor listrik bertenaga 30 kW, baterai 17,8 kWh, serta jarak tempuh sekitar 200 km. Harganya sangat bersaing di angka Rp 285 juta.
6. Wuling Cloud EV
Wuling Cloud EV yang mulai diproduksi pada Mei 2024 membawa TKDN sekitar 40% mengikuti jejak Air EV. Mobil listrik ini menggunakan motor 134 hp dengan baterai 50,6 kWh hingga 60,5 kWh dan jarak tempuh 360 hingga 460 km.
Fitur utamanya mencakup layar sentuh 15,6 inci, panoramic sunroof, serta sistem keselamatan canggih. Harga Wuling Cloud EV dipasarkan mulai Rp 410 juta hingga Rp 470 juta.
7. DFSK Gelora E
DFSK Gelora E diproduksi di Cikande, Banten dengan basis CKD lokal. Meskipun data TKDN belum diumumkan, kendaraan listrik berbentuk van ini ditujukan untuk kebutuhan niaga dan logistik.
Gelora E tersedia dalam varian minibus dan blind van dengan motor listrik 82 hp, baterai 42 kWh, serta jarak tempuh hingga 300 km. Harga DFSK Gelora E berkisar antara Rp 350 juta hingga Rp 480 juta.
8. Chery Omoda E5
Chery Omoda E5 mulai dirakit di Bekasi sejak akhir 2023 sebagai SUV listrik yang diproduksi lokal. TKDN belum diumumkan secara resmi, tetapi model ini menjadi pondasi awal Chery dalam meningkatkan kandungan komponen dalam negeri.
Omoda E5 dilengkapi motor listrik 204 hp, baterai 61 kWh, dan jarak tempuh hingga 430 km. Fitur unggulannya meliputi layar ganda 24,6 inci, ADAS lengkap, dan fast charging. Harga Chery Omoda E5 berada di kisaran Rp 498 juta hingga Rp 530 juta.
Semakin tingginya TKDN mobil listrik rakitan lokal menunjukkan perkembangan positif bagi ekosistem otomotif nasional. Kehadiran model-model ini bukan hanya mendukung kemandirian industri, tetapi juga memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.