WhatsApp mengumumkan telah menemukan upaya peretasan siber canggih yang memanfaatkan kerentanan keamanan pada aplikasi serta perangkat Apple. Serangan ini diduga menargetkan sejumlah kecil pengguna, termasuk anggota kelompok masyarakat sipil.
Dalam pernyataan resminya pada Jumat (29/8/2025), aplikasi pesan instan milik Meta Platforms tersebut memastikan telah menambal celah keamanan yang memungkinkan peretas mengeksploitasi kerentanan pada perangkat Apple dan mengambil alih kendali. WhatsApp memperkirakan kurang dari 200 pengguna di seluruh dunia berpotensi terdampak.
Seorang peneliti Amnesty International menyebut beberapa aktivis dan anggota masyarakat sipil kemungkinan menjadi korban. “Kami mulai mengumpulkan data forensik dari calon korban,” ungkap Donncha O Cearbhaill, Kepala Lab Keamanan Amnesty, kepada Reuters.
Dalam sebuah unggahan di X, O Cearbhaill menjelaskan tanda-tanda awal menunjukkan bahwa peretasan tidak hanya menargetkan pengguna iPhone, tetapi juga Android. Bahkan, aplikasi lain di luar WhatsApp diduga turut terdampak.
WhatsApp menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga keamanan pengguna dan akan terus bekerja sama dengan komunitas keamanan siber internasional untuk menanggulangi serangan semacam ini.