-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan operasi pasar yang dilakukan pada 4.000 titik di seluruh Indonesia hingga akhir Agustus 2025

Rabu, 03 September 2025 | September 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-02T20:52:58Z

 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan operasi pasar yang dilakukan pada 4.000 titik di seluruh Indonesia hingga akhir Agustus 2025 berbuah hasil. Inflasi beras menurun dari 2,37% menjadi 2,31%. 



Mentan mengatakan operasi pasar dengan menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton, kini tinggal berfokus separuh dari 4.000 titik. Pada 2 September 2025, pemerintah terus memastikan operasi pasar tetap berlangsung di 214 kabupaten seluruh Indonesia. "Kemarin itu adalah awal untuk menggerakkan operasi pasar secara nasional. Alhamdulillah sudah membuahkan hasil, inflasi kita turun dari 2,37% menjadi 2,31%," kata Amran saat jumpa pers di kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (2/9/2025). 

Amran mengatakan stok 1,3 juta ton yang dipersiapkan untuk operasi pasar sudah sangat mencukupi. Pasalnya, program operasi pasar akan terus dilakukan sampai akhir tahun mengingat stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih berada di angka 4 juta ton. 

"BPS mengumumkan, produksi kita sampai dengan bulan Oktober itu mencapai 31,4 juta ton. Tahun lalu, bulan Desember atau produksi selama 12 bulan, produksinya 30 juta ton," terang Amran. 

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras sampai akhir 2025 mencapai 34 juta ton. Produksi ini menjadi lompatan tertinggi selama 5 hingga 10 tahun terakhir atau berkisar di atas 10%. 

Amran mengatakan stok 1,3 juta ton yang dipersiapkan untuk operasi pasar sudah sangat mencukupi. Pasalnya, program operasi pasar akan terus dilakukan sampai akhir tahun mengingat stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih berada di angka 4 juta ton. 

"BPS mengumumkan, produksi kita sampai dengan bulan Oktober itu mencapai 31,4 juta ton. Tahun lalu, bulan Desember atau produksi selama 12 bulan, produksinya 30 juta ton," terang Amran. 

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras sampai akhir 2025 mencapai 34 juta ton. Produksi ini menjadi lompatan tertinggi selama 5 hingga 10 tahun terakhir atau berkisar di atas 10%. 

"Ini bukan kerjaan kami (Kementan), ini adalah kerjaan seluruh pihak, kita semua, termasuk media, memberikan kritik konstruktif dan semuanya. Karena sukses tidak terjadi tanpa kolaborasi," tegas Amran. 

Diketahui, Amran hadir di Perum Bulog guna menerima penghargaan rekor MURI terkait Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan terbanyak dalam sejarah di Indonesia. Selain Mentan Amran, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dan Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal juga menerima penghargaan serupa. 

Sementara itu, BPS melaporkan produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton, melampaui kebutuhan konsumsi nasional yang pada periode yang sama diperkirakan sebesar 27,3 juta ton. Dengan capaian ini, Indonesia mencatat surplus produksi beras sekitar 3,7 juta ton. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan capaian ini tidak hanya melampaui total produksi beras sepanjang tahun 2024 yang tercatat sebesar 30,34 juta ton, tetapi juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 12,16% dibandingkan periode Januari-Oktober 2024 yang mencapai 27,67 juta ton.

Peningkatan produksi ini ditopang oleh meluasnya luas panen padi yang kini mencapai 10,22 juta hektare, naik 11,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,13 juta hektare.

Amran Sulaiman menegaskan capaian tersebut merupakan bukti nyata dari keberhasilan strategi optimalisasi lahan yang selama ini dijalankan pemerintah.

“Optimalisasi lahan menjadi kunci sukses peningkatan produksi beras yang signifikan. Dari yang sebelumnya hanya mampu tanam sekali setahun, kini indeks pertanaman padi bisa meningkat menjadi dua hingga tiga kali setahun,” pungkasnya. 

×
Berita Terbaru Update