Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Permintaan global terhadap mobil listrik terus meningkat. Menurut riset Rho Motion, dikutip dari Arena EV

Minggu, 14 September 2025 | September 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-13T22:38:14Z

 Permintaan global terhadap mobil listrik terus meningkat. Menurut riset Rho Motion, dikutip dari Arena EV, Sabtu (13/9/2025), sepanjang Agustus 2025 saja tercatat 1,7 juta unit mobil listrik terjual, sehingga total penjualan selama delapan bulan pertama tahun ini mencapai 12,5 juta unit.



Darangka tersebut, 1,16 juta merupakan mobil listrik murni berbasis baterai (battery electric vehicles/BEVs) dan 570.000 unit merupakan plug-in hybrid electric vehicles (PHEVs).

Di Amerika Serikat, penjualan mobil listrik pada Agustus 2025 mencetak rekor tertinggi. Namun, lonjakan ini terjadi karena konsumen bergegas membeli mobil sebelum insentif pajak federal berakhir. Para analis memperkirakan penjualan akan turun tajam pada tiga bulan terakhir tahun ini.

Beberapa produsen otomotif bahkan sudah menyiapkan langkah antisipasi. Volkswagen dilaporkan akan menghentikan produksi SUV listrik ID.4 mulai Oktober, sementara General Motors juga disebut bakal mengurangi produksi setelah insentif berakhir.

Sementara itu, pasar Eropa tumbuh lebih konsisten karena adanya regulasi emisi ketat, bukan sekadar insentif jangka pendek. Sepanjang tahun ini, penjualan mobil listrik di Eropa naik 31%, dengan pertumbuhan BEV dan PHEV yang hampir seimbang.

Jerman mencatat kenaikan 45%, Inggris naik 31%, Spanyol berhasil menggandakan penjualan, dan Italia naik 41%. Hanya Prancis yang menunjukkan tren negatif, dengan penurunan 9% pada tahun ini.

Pasar Eropa juga menjadi ajang persaingan merek internasional. Produsen asal Tiongkok, BYD, sukses dengan model Seal U yang menjadi salah satu PHEV terlaris. BYD pun memperkuat ekspansinya dengan meluncurkan Seal 6 PHEV pada September 2025.

Sebagai pasar mobil listrik terbesar di dunia, China mencatat pertumbuhan 25% sepanjang tahun. Meski demikian, pertumbuhan Juli–Agustus relatif melambat akibat tingginya penjualan pada 2024 berkat program subsidi tukar tambah dari pemerintah.

Sementara itu, BYD memangkas target penjualan 2025 dari 5,5 juta menjadi 4,6 juta unit. Namun, perusahaan tetap optimistis bisa menjual hampir 1 juta unit di luar China.

×
Berita Terbaru Update