Pabrikan otomotif raksasa BYD melakukan penarikan kembali (recall) kepada otoritas China untuk mengatasi potensi masalah keselamatan pada dua seri kendaraan berbeda dengan total 115.783 unit.
Lantas bagaimana dampaknya terhadap unit BYD di Indonesia?
Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan memastikan seluruh kendaraan yang ditarik tersebut tidak ada satu pun yang dijual di pasar Indonesia.Pabrikan otomotif raksasa BYD melakukan penarikan kembali (recall) kepada otoritas China untuk mengatasi potensi masalah keselamatan pada dua seri kendaraan berbeda dengan total 115.783 unit.
“Kami memastikan bahwa model dan tipe pada program tersebut bukan merupakan model yang dijual di Indonesia,” ujar Luther dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Luther menjelaskan, penarikan dilakukan untuk menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan serta menjadi bagian dari komitmen BYD terhadap keselamatan, kualitas, dan kepercayaan pelanggan.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (17/10/2025), BYD mengajukan rencana ke State Administration for Market Regulation untuk menarik 44.535 unit kendaraan seri Tang yang diproduksi antara Maret 2015 dan Juli 2017. Kendaraan tersebut memiliki potensi cacat komponen yang dapat menyebabkan fungsi abnormal.
Selain itu, perusahaan juga berencana menarik 71.248 unit kendaraan listrik Yuan Pro yang dibuat antara Februari 2021 dan Agustus 2022 karena masalah produksi yang memengaruhi pemasangan baterai.
Sebelumnya, pada Januari, BYD menarik 6.843 unit Fangchengbao Bao 5, kendaraan SUV hibrida plug-in, karena risiko kebakaran.
Pada September 2024, perusahaan juga telah menarik hampir 97.000 unit kendaraan listrik Dolphin dan Yuan Plus akibat cacat produksi pada steering control unit yang menimbulkan potensi risiko kebakaran.