![]() |
Foto Istimewa |
Pertunjukan tersebut menampilkan jurus-jurus silat tradisional lengkap dengan permainan senjata tajam yang dikendalikan secara terampil oleh para pesilat. Aksi ini tak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bentuk nyata kecintaan terhadap budaya lokal yang terus dijaga di tengah arus modernisasi.
Guru Besar Padepokan Silat Amukti Palapa Nusantara Pagar Hidup, Syamsir Alam Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur budaya Pubian, khususnya kepada generasi muda.
“Silat bukan hanya soal bela diri, tetapi juga mencerminkan jati diri, etika, dan filosofi kehidupan masyarakat Pubian. Kami ingin anak-anak muda bangga dengan budayanya sendiri,” ujar Syamsir Alam Nasution.
Ia menambahkan, Padepokan Amukti Palapa Nusantara Pagar Hidup berkomitmen menjadikan setiap penampilan sebagai media edukasi budaya yang sarat makna. Menurutnya, pelestarian budaya perlu dilakukan melalui kegiatan nyata dan partisipasi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung meriah itu turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, perangkat pekon, serta warga sekitar yang antusias menyaksikan penampilan para pendekar muda. Selain pertunjukan silat, acara juga dimeriahkan dengan seni tari dan musik tradisional Pubian yang menggambarkan kekayaan nilai budaya setempat.
Tokoh masyarakat Pugung, Arwansyah.,SE, menyebut kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat identitas budaya daerah.
“Kita berharap generasi penerus tidak hanya mengenal budaya luar, tetapi juga memahami akar budayanya sendiri. Budaya Pubian harus terus hidup,” katanya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Tanggamus kembali diingatkan bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan bagian dari jati diri bangsa yang perlu dijaga dan dikembangkan. (A1)