Diabetes sering tidak terlihat sampai muncul komplikasi serius, tetapi perubahan pada kulit bisa menjadi tanda awal. Kondisi seperti bintik di tulang kering, bercak gelap seperti beludru, kulit menebal, luka yang sulit sembuh, benjolan gatal, dan plak pada kelopak mata dapat menandakan resistensi insulin atau kadar gula darah tinggi. Mengenali tanda-tanda dermatologis ini memungkinkan intervensi dini yang penting dan hasil kesehatan yang lebih baik.
Diabetes telah menjadi salah satu tantangan kesehatan yang diam-diam berkembang pesat, memengaruhi jutaan orang yang belum sadar mereka mengidapnya. Di negara seperti Amerika Serikat, kasus yang tidak terdiagnosis terus meningkat setiap tahun. Penyakit ini sering berada di latar belakang, progresif, dan mudah terlewat hingga komplikasi mulai muncul.
Karena gejala awal bisa halus, banyak orang kehilangan kesempatan untuk pencegahan dan intervensi dini yang paling efektif. Berikut ini tanda awal pada kulit yang bisa jadi sinyal dini diabetes berdasarkan Times of India, Selasa (18/11/2025).
Bintik pada Tulang Kering (Diabetic Dermopathy)
Bintik kecil, bulat, berwarna cokelat pada tulang kering umum terjadi pada penderita diabetes dan sering terlihat seperti “bintik penuaan” yang tidak berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa diabetic dermopathy sering terkait dengan diabetes jangka panjang dan perubahan mikrovaskular. Lesi ini bisa terasa bersisik, menyusut menjadi cekungan dangkal, dan biasanya memudar jika gula darah terkontrol selama beberapa bulan.
Bercak Gelap Beludru (Acanthosis Nigricans)
Acanthosis nigricans adalah bercak gelap beludru di leher, ketiak, atau selangkangan, yang menjadi indikator resistensi insulin. Studi menunjukkan adanya hubungan kuat antara acanthosis dengan kadar insulin puasa tinggi atau gangguan metabolik. Munculnya bercak ini harus menjadi pemicu untuk pemeriksaan metabolik dan tindakan gaya hidup atau medis.
Kulit Menebal dan Keras (Scleredema Diabeticorum)
Kondisi ini menyebabkan penebalan perlahan pada punggung atas dan bahu. Meskipun diabetes terkendali, kulit bisa menegang selama berbulan-bulan, kadang membatasi gerakan bahu.
Luka dan Borok yang Sulit Sembuh (Diabetic Foot Ulcers)
Gula darah tinggi kronis merusak saraf dan pembuluh darah, menyebabkan mati rasa dan sirkulasi buruk sehingga luka kecil sulit sembuh. Neuropati, penyakit arteri perifer, dan tekanan berulang dapat memicu borok kaki diabetik, yang bisa dalam, terinfeksi, dan bahkan memerlukan operasi.
Benjolan Gatal Mendadak (Eruptive Xanthomas)
Kumpulan papula kecil, lembut, berwarna kekuningan, biasanya muncul di bokong, paha, atau siku. Kondisi ini merupakan tanda penting hipertrigliseridemia berat yang sering muncul bersamaan dengan diabetes tak terkendali. Lesi biasanya hilang setelah trigliserida dan gula darah terkendali.
Plak Kekuningan di Kelopak Mata dan Skin Tags (Xanthelasma & Acrochordons)
Xanthelasma (plak kekuningan di kelopak mata) dan skin tags terkait gangguan metabolik. Xanthelasma dikaitkan dengan dislipidemia dan risiko kardiovaskular meningkat, sementara prevalensi skin tags berkaitan dengan resistensi insulin dan sindrom metabolik. Meskipun tidak berbahaya, kedua kondisi ini merupakan tanda klinis yang memerlukan pemeriksaan lipid, glukosa, dan risiko kardiometabolik lebih luas.
Pentingnya Mengenali Tanda Dini
Perubahan kulit di tahap awal sering kurang diperhatikan, padahal bisa menjadi peringatan pertama tubuh terhadap diabetes. Mengenali dan bertindak cepat dapat membantu diagnosis lebih awal, kontrol lebih baik, dan mengurangi komplikasi jangka panjang.