-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Madiun memaksa pemerintah bergerak cepat. Sejak awal tahun hingga Oktober 2025 tercatat 37 kasus

Sabtu, 29 November 2025 | November 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-28T21:52:01Z

 Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Madiun memaksa pemerintah bergerak cepat. Sejak awal tahun hingga Oktober 2025 tercatat 37 kasus dan muncul empat kasus baru yang melibatkan dua siswa SDN 01 Kartoharjo serta dua warga Jalan Jayengan.



Temuan itu ditindaklanjuti BPBD dan Dinas Kesehatan PPKB dengan melakukan fogging massal di sekolah dan permukiman terdampak.

Penyelidikan epidemiologi menemukan adanya jentik nyamuk di dispenser dan kamar mandi kelas di SDN 01 Kartoharjo, lokasi dua siswa yang dinyatakan positif DBD.

“Dua kasus positif dan temuan jentik menunjukkan potensi penularan di sekolah. Karena itu dilakukan fogging,” ujar Pemegang Program DBD Puskesmas Sukosari Misgi Setyarini kepada wartawan, Jumat (28/11/2025).

Meski kedua siswa tinggal di luar Kota Madiun, keberadaan jentik di sekolah dianggap sebagai indikator risiko tinggi. Pemeriksaan kemudian diperluas hingga radius 200 meter, mengikuti jarak sebar nyamuk Aedes yang terbawa angin. Hasilnya, dua warga di Jalan Jayengan RT 2 dan RT 4, yang merupakan kakak beradik, ikut terkonfirmasi positif DBD.

Fogging menyasar area SDN 01 Kartoharjo, tiga RT di kawasan Jayengan, dan jalur yang dianggap satu alur penyebaran. Selama fogging, ruang kelas dibuka dan kemudian ditutup kembali minimal 30 menit agar insektisida bekerja optimal. Kegiatan belajar dihentikan sementara untuk mencegah paparan bau dan residu.

Misgi menegaskan, fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik. Karena itu, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah kunci utama pencegahan.

Warga diminta rutin menguras dan menutup tempat air, mengelola sampah yang berpotensi menampung air, membersihkan ember, pot, botol plastik, hingga cekungan yang menampung air hujan. Untuk wadah yang sulit dikuras, masyarakat dianjurkan menabur abate.

Dinas Kesehatan juga telah membagikan abate dan kartu rumah, yang harus diisi mingguan sebagai laporan pengecekan jentik.

×
Berita Terbaru Update