Ekonomi digital dan ekonomi hijau didorong untuk menjadi fokus baru pertumbuhan nasional. Kedua sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekaligus berkelanjutan.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah, Fithra Faisal Hastiadi
mengatakan sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) menunjukkan kinerja
yang sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Sektor ICT mencatat pertumbuhan di atas 8% dan bahkan sempat
menyentuh angka 9%. Capaian tersebut mencerminkan perubahan perilaku ekonomi
masyarakat yang semakin bergeser ke platform digital.
“Ini sektor yang sangat inklusif dan mampu mendorong
sektor-sektor lain ikut tumbuh,” tutur Fithra saat ditemui di Universitas
Indonesia, Depok, Minggu (14/12/2025).
Selain ekonomi digital, Fithra juga menekankan pentingnya
ekonomi hijau dan ekonomi biru dalam agenda diplomasi ekonomi Indonesia. Ia
menilai pendekatan ini krusial agar pertumbuhan ekonomi nasional tidak
mengorbankan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
Menurut Fithra, ekonomi hijau sejatinya bukan sektor yang
sepenuhnya baru. Namun, selama ini, potensi lingkungan belum dimaksimalkan sebagai
kekuatan ekonomi nasional.
Fithra meyakini, pemanfaatan ekonomi digital dan hijau dapat
memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika dan ketidakpastian
global. Dengan menjadikan kedua sektor tersebut sebagai bagian dari diplomasi
ekonomi, Indonesia diharapkan mampu menarik investasi berkualitas yang tidak
hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjunjung prinsip
keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang.