-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Krisis layanan kesehatan mengancam Kabupaten Aceh Tengah pascabanjir bandang dan longsor yang memutus seluruh akses darat menuju wilayah tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Rabu, 17 Desember 2025 | Desember 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-16T17:43:09Z

Krisis layanan kesehatan mengancam Kabupaten Aceh Tengah pascabanjir bandang dan longsor yang memutus seluruh akses darat menuju wilayah tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon kini menghadapi kondisi darurat akibat menipisnya stok oksigen, yang menjadi penopang utama perawatan pasien kritis.

 


Direktur Utama RSUD Datu Beru Takengon, Gusnarwin, mengungkapkan bahwa ketersediaan oksigen saat ini hanya tersisa sekitar lima tabung. Jumlah tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam beberapa hari ke depan apabila tidak ada tambahan pasokan.

 

 

“Saat ini stok oksigen kami tinggal sekitar lima tabung. Karena itu, kami terpaksa membatasi tindakan medis yang tidak bersifat darurat agar oksigen benar-benar diprioritaskan untuk pasien kritis,” kata Gusnarwin kepada Beritasatu.com, Senin (15/12/2025).

 

Ia menjelaskan, krisis ini terjadi karena seluruh jalur distribusi logistik medis menuju Aceh Tengah terputus akibat banjir bandang dan longsor. Pengiriman tabung oksigen, obat-obatan, hingga bahan medis habis pakai belum dapat dilakukan secara normal karena kerusakan parah pada akses jalan.

 

Kondisi tersebut membuat rumah sakit berada dalam situasi yang sangat rentan. Kebutuhan oksigen bersifat harian dan tidak dapat ditunda, sementara jalur distribusi alternatif masih sangat terbatas dan belum sepenuhnya aman untuk dilalui.

 

“Kalau akses dari kecamatan dan kabupaten mulai terbuka secara bersamaan, kami khawatir rumah sakit akan kewalahan. Pasien akan datang lebih banyak, sementara pasokan oksigen dan obat-obatan belum sepenuhnya terpenuhi,” ujarnya.

 

Selain oksigen, RSUD Datu Beru juga masih mengalami keterbatasan pasokan obat-obatan dan bahan medis lainnya. Hingga kini, logistik yang masuk baru difokuskan pada kebutuhan darurat, sementara kebutuhan rutin pelayanan belum sepenuhnya tercukupi.

 

Gusnarwin berharap pemerintah pusat dan daerah segera mempercepat pembukaan akses darat menuju Aceh Tengah. Terdapat tiga jalur utama distribusi, yakni melalui Bireuen, Blangkejeren, dan wilayah barat Aceh, yang menjadi kunci pemulihan pasokan logistik kesehatan.

 

“Cukup satu atau dua jalur saja yang bisa dibuka, maka pasokan oksigen, BBM, dan obat-obatan bisa segera masuk. Ini sangat menentukan keselamatan pasien,” tegasnya.

 

Hingga kini, RSUD Datu Beru masih mengandalkan manajemen krisis agar layanan kesehatan tetap berjalan, sembari menunggu akses transportasi dan distribusi logistik medis kembali pulih secara bertahap.


×
Berita Terbaru Update