Penjualan mobil listrik Tesla buatan China meningkat 9,9%
pada November 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu, di tengah ketatnya
persaingan pasar kendaraan listrik di China dan Eropa.
Dilansir dari Reuters, Selasa (2/12/2025), berdasarkan data
Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), penjualan Model 3 dan Model Y yang
diproduksi di pabrik Tesla Shanghai, termasuk unit untuk ekspor ke Eropa dan
pasar lain, melonjak 41% dibandingkan Oktober 2025.Kenaikan penjualan ini
terjadi setelah Tesla meluncurkan varian Model Y berpenggerak roda belakang
dengan jarak tempuh lebih panjang, menyusul peluncuran versi jarak tempuh lebih
jauh dari Model 3 dan Model Y L enam kursi yang lebih besar di pasar China.
Pertumbuhan tahunan pada November tersebut menjadi yang
tertinggi dalam 14 bulan terakhir.
Meski demikian, bisnis inti Tesla masih berada di bawah
tekanan kuat, terutama akibat gempuran produsen mobil listrik China. Kondisi
ini muncul ketika CEO Elon Musk semakin mengalihkan fokusnya pada pengembangan
robotaxis otonom dan robot humanoid.
Di sisi lain, pendatang baru seperti Xiaomi terus menekan
Tesla di pasar China melalui sedan SU7 dan SUV YU7. Xiaomi bahkan telah
melampaui target penjualannya tahun ini yang dipatok 350.000 unit.
Sementara itu, pesaing terbesar Tesla dari China, BYD,
mencatat pengiriman ke luar negeri mencapai rekor baru lebih dari 130.000 unit
pada November 2025. BYD juga terus unggul dalam penjualan mobil listrik di
Eropa dalam beberapa bulan terakhir.
Namun di pasar domestik, BYD justru menghadapi persaingan
sengit di segmen kendaraan listrik harga terjangkau dari Geely, Leapmotor, dan
sejumlah kompetitor lain yang terus mencatat rekor penjualan baru. Akibatnya,
penjualan global BYD turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada November
2025.