Kepala Subinvestigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengungkapkan, investigasi dilakukan untuk menemukan bukti-bukti yang bisa ungkap penyebab jatuhnya pesawat.
“Intinya apa sih bukti-bukti yang kami bisa temukan misalnya patah sebelah mana, penyok sebelah mana, artinya saat terbentur posisinya seperti apa. Kalau posisi pesawat seperti itu bagian mana yang rusak,” paparnya.
Investigasi KNKT mendapat pengawalan ketat dari personel Polri dan TNI. Masyarakat maupun wartawan dilarang mendekati TKP.
Sejumlah bukti mulai dicari untuk mengusut penyebab terjadi jatuhnya pesawat. Apakah ada kerusakan atau memang ada hal-hal yang lain, yang menyebabkan pesawat perintis tersebut mengalami kecelakaan.
“Intinya kita masih cari bukti dan kita akan kaji. Apakah ada kerusakan atau ada hal-hal yang lain. Saya juga masih pikir-pikir untuk bagian-bagian pesawat yang tertanam di lumpur mencarinya bagaimana,” kata Nurcahyo.
Petugas KNKT juga mencari cockpit voice recorder, yaitu perekam suara kokpit pesawat yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat.
“Nanti kita alat apa yang kita punya. Iya di pesawat ini ada black box, gabungan dari cockpit voice recorder dan pelat data. Ini juga salah satu yang akan diambil untuk di-download di Jakarta,” paparnya.
Lokasi yang berada di area tambak jadi kendala pihak KNKT, untuk menemukan puing-puing yang tertanam di lumpur. KNKT belum bisa memastikan berapa lama waktu proses investigasi yang dilakukan.
Personel Polri dan TNI turut disiagakan di lokasi untuk membantu proses evakuasi bangkai pesawat dari tambak yang berlumpur.