Kemajuan teknologi membuat semua orang, termasuk anak-anak, lebih mudah mengakses berbagai informasi. Namun, ada risiko saat orang tua memberikan gadget terlalu lama pada anak.
Banyak anak-anak yang membutuhkan gadget, seperti smartphone atau laptop untuk keperluan sekolah. Namun, penggunaan gadget oleh anak tetap perlu dibatasi.
Hal ini penting karena paparan gadget yang berlebihan dapat membawa berbagai risiko yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak di masa depan.
Berikut ini delapan risiko berikan gadget terlalu lama pada anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (27/11/2024).
1. Rasa malas
Terlalu lama bermain gim atau menggunakan gadget dapat membuat anak merasa malas untuk melakukan aktivitas fisik atau kegiatan produktif lainnya. Anak yang terlalu sering terpapar layar akan cenderung menghindari kegiatan yang memerlukan usaha fisik, seperti olahraga, belajar, atau berinteraksi dengan teman.
Kebiasaan malas ini dapat berlanjut hingga dewasa, menyebabkan anak menjadi kurang aktif secara fisik dan terhambat dalam menjalani kehidupan yang seimbang.
BACA JUGA
10 Cara Cegah Anak Kecanduan Gadget
2. Begadang dan gangguan tidur
Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama pada malam hari, dapat mengganggu pola tidur anak. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat memengaruhi produksi hormon melatonin yang membantu anak tidur.
Akibatnya, anak menjadi terjaga lebih lama, dan kebiasaan begadang ini akan menyebabkan kekurangan tidur. Pola tidur yang buruk ini pada gilirannya dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, serta gangguan konsentrasi dan kemampuan belajar anak di sekolah.
3. Masalah penglihatan (mata minus)
Paparan layar gadget yang terlalu lama dapat menyebabkan ketegangan pada mata. Anak-anak yang sering menatap layar dalam waktu yang lama, apalagi dalam kondisi cahaya yang redup, berisiko mengalami mata kering, rabun jauh, atau bahkan gangguan penglihatan lainnya.
Mereka mungkin tidak menyadari pentingnya jarak aman antara mata dan layar, yang dapat memperburuk kondisi penglihatan mereka. Selain itu, kebiasaan ini dapat menyebabkan mata cepat lelah dan pusing.
4. Kesulitan dalam bergaul
Anak yang terlalu asyik dengan gadgetnya bisa jadi akan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Mereka lebih nyaman berhubungan dengan dunia maya daripada bergaul langsung dengan teman sebaya.
Hal itu dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial anak dan membuat mereka menjadi lebih introvert. Interaksi sosial yang terbatas bisa memengaruhi kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dan belajar bekerja sama dengan orang lain.
5. Perilaku menyimpang
Akses internet yang tidak diawasi dengan baik dapat membuat anak terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan, pornografi, atau perilaku menyimpang lainnya.
Karena sifat alami anak yang mudah terpengaruh, mereka dapat meniru atau terdistorsi oleh informasi yang mereka terima secara online. Tanpa pengawasan orang tua, anak-anak bisa salah memahami nilai-nilai sosial yang sehat, yang dapat berpengaruh buruk pada perkembangan kepribadian mereka.
6. Postur tubuh yang buruk
Anak yang sering menggunakan gadget cenderung duduk dalam posisi membungkuk atau tidak nyaman untuk waktu yang lama. Hal ini dapat memengaruhi postur tubuh mereka, menyebabkan sakit punggung, leher, dan gangguan otot lainnya.
Jika kebiasaan ini tidak segera diperbaiki, anak dapat mengalami masalah kesehatan jangka panjang, seperti skoliosis atau gangguan otot yang memengaruhi kenyamanan dan mobilitas mereka di kemudian hari.
7. Kepribadian pasif
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membuat anak lebih cenderung untuk menjadi pasif. Mereka akan lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain game atau menonton video di gadget daripada berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini dapat membuat mereka kurang peduli dengan kegiatan sosial di sekitar mereka, termasuk dengan teman, keluarga, atau orang tua. Kepribadian yang pasif ini bisa membuat anak lebih terisolasi dan kurang berpartisipasi dalam aktivitas sosial yang penting untuk perkembangan emosi dan kognitif mereka.
8. Melawan orang tua
Jika anak terlalu sering diberikan kebebasan untuk menggunakan gadget, mereka mungkin mulai merasa memiliki hak penuh atas perangkat tersebut. Ketika orang tua mencoba membatasi atau mengambil gadget dari anak, mereka bisa marah atau bahkan melakukan tantrum.
Hal itu menunjukkan anak menjadi ketergantungan pada gadget mereka, dan tanpa pengawasan, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan orang tua-anak. Anak mungkin akan menanggapi peraturan dengan sikap pemberontakan, yang dapat memengaruhi kedekatan emosional dengan orang tua.
Secara keseluruhan, itulah risiko memberikan gadget terlalu lama pada anak. Meskipun gadget dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk pendidikan dan hiburan, penggunaannya pada anak harus dibatasi dan diawasi dengan hati-hati.