Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Antibiotik merupakan alat yang sangat efektif untuk melawan infeksi bakteri, tetapi penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter

Senin, 02 Desember 2024 | Desember 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-01T17:31:51Z





 Antibiotik merupakan alat yang sangat efektif untuk melawan infeksi bakteri, tetapi penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah PB IDI, Brigjen TNI Purn DR Dr Soroy Lardo, yang menekankan pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat, mengingat potensi dampak negatif, termasuk risiko resistensi antibiotik.

"Antibiotik sebaiknya digunakan hanya setelah pemeriksaan dokter, karena kita harus memahami bahwa antibiotik tidak hanya sekadar obat untuk membunuh kuman, tetapi juga terkait dengan proses tubuh yang lebih kompleks," ujar Soroy Lardo, seperti yang dilansir oleh Antara, Sabtu (30/11/2024).

Menurutnya, penggunaan antibiotik secara mandiri tanpa pengawasan medis sangat tidak dianjurkan, karena antibiotik berkaitan dengan banyak faktor dalam tubuh, termasuk patofisiologi dan patogenesis, yang harus dipertimbangkan oleh tenaga medis.

Dengan demikian, pemberian antibiotik harus didasarkan pada diagnosis yang jelas dari profesional medis yang berkompeten.

Masyarakat juga diingatkan bahwa tidak semua demam atau infeksi memerlukan antibiotik. Infeksi yang disebabkan oleh virus, misalnya, tidak akan sembuh dengan antibiotik.

Namun, apabila demam atau gejala infeksi berlangsung lebih dari lima hari, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebab infeksi dan menentukan apakah antibiotik diperlukan.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik dalam pemilihan jenis, dosis, atau durasi penggunaannya dapat menyebabkan mutasi bakteri yang memicu resistensi.

Kondisi ini dapat berbahaya, seperti kekurangan antibiotik yang efektif untuk menangani infeksi serius. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk tidak membeli antibiotik sembarangan, terutama secara daring, tanpa resep dokter.

Dokter Soroy juga mengingatkan pentingnya kesabaran dalam menjalani pengobatan antibiotik. Proses ini, kata dia, memerlukan waktu untuk membantu tubuh melawan infeksi, dan tidak dapat diselesaikan dalam hitungan jam.

"Kesabaran sangat penting dalam proses terapi ini. Setiap pasien memiliki gejala yang berbeda-beda dalam menghadapi infeksi, dan antibiotik tidak akan langsung bekerja dalam waktu singkat untuk membunuh kuman," ujar Soroy.

Mengganti antibiotik tanpa alasan yang jelas hanya akan menurunkan efektivitas pengobatan.

Oleh karena itu, edukasi mengenai penggunaan antibiotik yang benar sangat diperlukan. Masyarakat perlu memahami pentingnya resistensi antibiotik (antimicrobial resistance), tetapi keputusan akhir mengenai penggunaan antibiotik tetap berada di tangan dokter yang terlatih untuk memahami kompleksitas penyakit dan memilih terapi yang paling sesuai.

Dengan penggunaan antibiotik yang bijak dan terkontrol, masyarakat dapat membantu mencegah resistensi antibiotik, melindungi diri mereka, dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

×
Berita Terbaru Update