Para ilmuwan sedang mencoba cara baru untuk memahami kesadaran manusia dengan menghubungkan otak manusia ke komputer kuantum. Mereka ingin melihat apakah kesadaran manusia bisa dijelaskan melalui fenomena kuantum, yang terjadi di level mikroskopis dalam otak kita.
Dikutip IFL Science, Rabu (1/1/2025), kesadaran adalah hal yang dialami semua orang setiap saat, tetapi hingga kini masih banyak yang belum dipahami tentangnya. Manusia tahu bagaimana cara menghentikan kesadaran dengan obat-obatan, tetapi kita belum benar-benar tahu bagaimana kesadaran itu bekerja.
“Ada berbagai teori, dan salah satunya adalah bahwa kesadaran bisa muncul dari cara informasi terintegrasi dalam otak atau dibagikan di seluruh otak. Namun, penjelasan ini masih belum pasti,” jelas IFL Science.
Pada tahun 1989, seorang ilmuwan asal Inggris bernama Roger Penrose mengusulkan bahwa kesadaran mungkin berhubungan dengan konsep fisika kuantum, yang dikenal dengan sebutan "keterikatan kuantum." Keterikatan kuantum adalah fenomena di mana dua partikel saling terhubung meskipun terpisah jarak jauh.
Penrose menyatakan bahwa hal ini bisa terjadi dalam otak kita, dan itulah yang bisa menjelaskan kesadaran Meski ide ini tidak diterima luas pada waktu itu, belakangan konsep ini mulai mendapat perhatian kembali.
Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keterikatan kuantum tetap stabil di dalam otak yang hangat dan lembab. Namun, beberapa peneliti mengusulkan bahwa mikrotubulus (struktur dalam sel otak) mungkin bisa menjadi tempat yang stabil untuk keterikatan kuantum ini.
Tim peneliti lain yang dipimpin oleh Hartmut Neven dari Google Quantum AI mengusulkan eksperimen yang lebih radikal. Mereka ingin menguji apakah kesadaran memang berhubungan dengan proses kuantum dengan cara yang lebih langsung, yaitu menghubungkan otak manusia dengan komputer kuantum.
“Mereka menyebut eksperimen ini sebagai 'protokol ekspansi',” tulis IFL Science lagi.
Menurut Neven dan timnya, jika otak manusia bisa terhubung dengan komputer kuantum, maka kesadaran kita bisa “diperluas.” Dalam eksperimen ini, mereka berharap bahwa otak yang terhubung dengan komputer kuantum bisa menghasilkan pengalaman yang lebih kompleks.
Artinya, orang yang terlibat dalam eksperimen ini akan mengalami hal yang lebih “kaya” dalam hal kesadaran, pengalaman, yang lebih mendalam dan lebih banyak informasi yang bisa diproses oleh otak. Tim ini percaya bahwa jika otak manusia dan komputer kuantum bisa berinteraksi, kita akan melihat perubahan dalam cara kita merasakan dunia.
Protokol ekspansi ini bertujuan untuk membuat otak manusia lebih "kuantum" dengan menambah jumlah informasi yang bisa diproses. Mereka berharap eksperimen ini bisa memberi bukti bahwa kesadaran adalah fenomena kuantum.
Namun, eksperimen ini diyakini tidak akan mudah. Menghubungkan otak manusia ke komputer kuantum adalah prosedur yang sangat invasif, dan belum ada teknologi yang memungkinkan hal ini terjadi dalam waktu dekat. Sementara itu, ada juga banyak teori lain tentang kesadaran yang tidak memerlukan prosedur invasif seperti ini.