Mobil China, BAIC X55 II, hanya terjual sebanyak tujuh unit di Indonesia sepanjang tahun 2024. Penyebabnya bukan karena kualitas atau harga, melainkan emblem!
Hal ini diungkapkan oleh Chief Operating Officer JIO Distribusi Indonesia, Dhani Yahya, saat peluncuran model terbaru BAIC X55 II pada Selasa (29/4/2025). Ia menjelaskan bahwa mobil ini sebenarnya punya potensi besar dengan desain modern, teknologi canggih, dan mesin yang mumpuni.
Namun, hasil survei konsumen menunjukkan banyak orang tidak menyukai emblem bertuliskan “BEIJING” di mobil tersebut.
“BAIC X55 II memakai emblem BEIJING, dan banyak konsumen merasa kurang cocok,” kata Dhani. “Bayangkan kalau ada mobil dengan nama Jakarta, mungkin juga ada yang merasa aneh," sambungnya. Dhani menjelaskan bahwa BEIJING adalah nama asli dari induk perusahaan BAIC, yaitu Beijing Automotive Industry Holding Co. Emblem itu lazim digunakan di semua mobil BAIC.
Meski begitu, konsumen Indonesia merasa kurang nyaman dengan nama tersebut. Karena itu, JIO Distribusi Indonesia mengajukan permintaan ke prinsipal BAIC di China untuk mengganti emblem.
Permintaan itu akhirnya disetujui. Kini, mobil tersebut memakai emblem “BAIC” sebagai gantinya.
Tak hanya mengganti emblem, BAIC juga menghadirkan versi terbaru dari X55 II dengan dua varian, yaitu Prime dan Lite. Harganya pun kini lebih kompetitif, berkisar antara Rp 380 juta hingga Rp 429 juta.
Dengan perubahan ini, Dhani Yahya optimistis penjualan akan meningkat drastis. Targetnya, mobil China BAIC X55 II bisa terjual hingga 50 unit per bulan, atau total 500 unit hingga akhir tahun.