Pemerintah Pakistan resmi mengumumkan pengusiran sejumlah pejabat diplomatik India di Islamabad dan menutup wilayah udaranya untuk pesawat milik atau dioperasikan India. Hal ini terjadi menyusul meningkatnya ketegangan antara Pakistan-India.
"Penasihat pertahanan India di Islamabad telah dinyatakan persona non grata dan diminta segera meninggalkan Pakistan," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Pakistan usai Perdana Menteri Shehbaz Sharif memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional, Kamis (24/4/2025).
Selain itu, Pakistan juga membatalkan seluruh visa yang telah dikeluarkan untuk warga negara India, kecuali bagi peziarah Sikh, serta menutup sepenuhnya perbatasan darat Wagah."Semua pergerakan dari India melalui perbatasan Wagah dihentikan tanpa pengecualian. Seluruh aktivitas perdagangan, termasuk melalui negara ketiga ke India, juga dihentikan," tegas pernyataan tersebut.
Langkah tegas ini diambil setelah serangan bersenjata terhadap sekelompok wisatawan di resor Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, termasuk 25 warga negara India dan satu warga Nepal. Serangan ini menjadi insiden paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah Himalaya dalam 25 tahun terakhir, dan memicu ketegangan Pakistan-India.
Meskipun belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab, India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut. Perdana Menteri India Narendra Modi menegaskan bahwa pihaknya akan membawa pelaku ke pengadilan.
Menanggapi insiden itu, India pada Rabu (23/4/2025), mengambil langkah diplomatik serius, termasuk menangguhkan Perjanjian Perairan Indus 1960, menutup perbatasan darat utama, serta menarik sebagian staf diplomatik dari Islamabad. India juga meminta perwakilan Pakistan untuk segera kembali ke negaranya.
Sebagai balasan, Pakistan menyampaikan peringatan keras.
"Setiap upaya untuk memblokir atau mengalihkan aliran air yang menjadi hak Pakistan berdasarkan Perjanjian Perairan Indus akan dianggap sebagai tindakan perang. Kami akan merespons dengan seluruh kekuatan negara," tegas pernyataan dari Kantor Perdana Menteri.
Pakistan-India telah lama terlibat ketegangan terkait isu Kashmir. New Delhi menuduh Islamabad mendukung kelompok pemberontak di wilayah tersebut, sementara Pakistan membantah dan menegaskan dukungannya semata demi hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Kashmir.