Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Jepang dan Malaysia tertarik mempelajari metode pompanisasi yang dikembangkan Indonesia untuk meningkatkan produktivitas beras. Keduanya menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim yang berdampak pada hasil pertanian nasional.
"Produktivitas mereka terganggu karena perubahan iklim. Kita cepat mengantisipasi dengan pompanisasi," kata Mentan Amran seusai peresmian Kornas Penyuluh Pertanian, Sabtu (26/4/2025).
Pompanisasi dinilai efektif membantu pertanian Indonesia tetap stabil di tengah krisis iklim global.
Jepang dan Malaysia Kirim Tim ke Indonesia
Menurut Mentan Amran, atas keberhasilan itu, Jepang dan Malaysia berencana mengirimkan tim khusus untuk belajar langsung tentang pompanisasi, pengelolaan air, teknologi benih unggul, dan teknik irigasi modern di Indonesia.
"Kita terbuka, mereka minta belajar tentang benih, water management, irigasi pompa, dan sumur dangkal," lanjutnya.
Stok Beras Indonesia Tertinggi dalam 23 Tahun
Selain diakui internasional, Amran juga mengungkapkan kinerja pertanian nasional telah mencatatkan rekor. Stok beras Indonesia mencapai 3,18 juta ton, tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
"Produksi kita Januari-April naik 50-62% menurut BPS," sebutnya.
Mentan Amran menegaskan pencapaian ini berkat kerja keras para penyuluh pertanian lapangan (PPL), dinas pertanian daerah, serta dukungan TNI, Polri, BUMN, dan lembaga terkait lainnya.