Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Ketegangan di Tepi Barat kembali memanas setelah tentara Israel melepaskan tembakan peringatan ke arah konvoi diplomat asing yang tengah berkunjung ke kota Jenin

Kamis, 22 Mei 2025 | Mei 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-21T18:33:21Z

 Ketegangan di Tepi Barat kembali memanas setelah tentara Israel melepaskan tembakan peringatan ke arah konvoi diplomat asing yang tengah berkunjung ke kota Jenin, wilayah yang telah lama menjadi pusat konflik Israel-Palestina.



Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyatakan bahwa konvoi tersebut menyimpang dari rute yang disetujui dan memasuki wilayah yang tidak diizinkan untuk mereka masuki. Tentara Israel yang ditempatkan di wilayah tersebut melepaskan tembakan peringatan.

Militer Israel juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden Jenin tersebut dan mereka menyesalkan ketidaknyamanan yang terjadi.Namun, Otoritas Palestina menuduh Israel secara sengaja menargetkan para diplomat yang tengah melakukan kunjungan ke Jenin. Mereka merilis video yang memperlihatkan dua tentara berseragam Israel mengarahkan senjata ke sekelompok diplomat asing.

Menurut kantor berita Palestina, Wafa, delegasi tersebut mencakup perwakilan dari Prancis, Inggris, Kanada, Spanyol, Rusia, Belgia, Uni Eropa, Mesir, dan sejumlah negara lainnya.

"Otoritas Palestina mengutuk kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel, yang dengan sengaja menargetkan misi diplomatik yang mengunjungi Jenin dengan peluru tajam," tulis pernyataan resmi mereka.

Video yang dirilis otoritas menunjukkan momen saat para diplomat dan jurnalis berlarian mencari perlindungan ketika suara tembakan terdengar. Seorang diplomat Eropa yang turut hadir mengonfirmasi adanya suara ledakan dan tembakan dari dalam kamp pengungsi Jenin.

"Kami sedang mengunjungi kamp pengungsi bersama gubernur Jenin untuk melihat kehancuran. Saat kunjungan hampir berakhir, tiba-tiba kami mendengar suara tembakan sehingga semua orang berlari kembali ke mobil," kata diplomat tersebut.

Reaksi keras pun datang dari berbagai negara. Spanyol mengutuk tindakan Israel secara tegas, sementara Italia menyebut insiden tersebut sebagai tidak dapat diterima.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk segera menjelaskan dengan jelas apa yang terjadi," tulis Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani di platform X.

Kaja Kallas, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, menyerukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. "Setiap ancaman terhadap nyawa diplomat tidak dapat diterima," ujarnya kepada wartawan di Brussels, Belgia.

Sejak awal tahun 2025, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat bagian utara, termasuk Jenin. Menurut data dari UNRWA, hingga 31 Maret 2025, operasi militer tersebut telah menyebabkan lebih dari 16.000 warga sipil mengungsi dari Jenin.

Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sejak perang Timur Tengah tahun 1967. Meski telah menarik pasukan dan permukim dari Gaza pada 2005, Israel masih mempertahankan kontrol ketat atas Tepi Barat, termasuk mendirikan lebih dari 500 ribu pemukim Israel di wilayah tersebut.

Wilayah Tepi Barat juga menjadi basis dari Otoritas Palestina serta kelompok bersenjata yang mengeklaim wilayah itu sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan.

Dalam beberapa bulan terakhir, militer Israel telah mengintensifkan operasi militer di Jenin, termasuk pengerahan tank untuk pertama kalinya sejak 2005. Menteri Pertahanan Israel bahkan memerintahkan pasukan untuk tetap berada di kamp pengungsi Jenin selama satu tahun penuh dan mencegah warga Palestina kembali ke wilayah tersebut.

Insiden tembakan peringatan terhadap para diplomat ini menjadi titik panas terbaru dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang semakin menuai kecaman internasional, serta menambah tekanan terhadap pemerintah Israel untuk memberikan penjelasan dan meninjau ulang kebijakan militernya di wilayah pendudukan.

×
Berita Terbaru Update