![]() |
Foto Istimewa |
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai persatuan dan kesatuan merupakan fondasi yang tidak boleh tergantikan. Ungkapan bijak, “Musuh satu terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit,” menjadi pengingat bahwa memperbanyak teman dan memperkuat persaudaraan jauh lebih bermanfaat daripada menciptakan permusuhan.
Kehidupan masyarakat di Tanggamus mencerminkan semangat kebersamaan ini. Warga dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku mampu hidup berdampingan dengan damai. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekayaan sosial yang harus dijaga dan dirawat bersama.
Ketua Portal Tanggamus Community (PTC) Kecamatan Talang Padang, Sampot Dianto, dalam sebuah pernyataan, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mengedepankan sikap saling toleransi dan gotong royong. “Kita ingin menciptakan lingkungan sosial yang aman dan nyaman, di mana setiap orang merasa dihargai dan dilindungi,” ujarnya.
Selain itu, tokoh agama dan tokoh adat juga berperan besar dalam menjaga kerukunan. Melalui forum-forum dialog dan kegiatan sosial, mereka aktif memperkuat nilai-nilai persaudaraan lintas perbedaan.
Masyarakat yang damai menciptakan ruang yang lebih luas untuk pembangunan. Ketika warga hidup rukun, potensi daerah dapat dikembangkan secara optimal, investasi tumbuh, pendidikan berkembang, dan kesejahteraan meningkat.
Membangun bangsa sejatinya dimulai dari lingkungan terkecil—keluarga dan masyarakat sekitar. Jika nilai-nilai kedamaian dan persatuan dijaga dari rumah, maka akan tercipta masyarakat yang kokoh dan berdaya saing di kancah global. (VT)