Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan memulai pembangunan fisik proyek-proyek hilirisasi strategis nasional senilai Rp 730 triliun (US$ 45 miliar)

Sabtu, 24 Mei 2025 | Mei 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T18:06:51Z

 Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan memulai pembangunan fisik proyek-proyek hilirisasi strategis nasional senilai Rp 730 triliun (US$ 45 miliar) pada Juni 2025.



Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan proyek stategis tersebut akan menjadi tonggak penting transformasi industri Indonesia. Awalnya terdiri dari 21 proyek, tetapi pemerintah kini memfokuskan pembangunan pada 18 proyek prioritas hilirisasi. Perinciannya: 
1. Nikel dan bauksit
2. Refinery dan storage
3. Pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan
4. Dimethyl ether (DME) sebagai pengganti LPG
5. Baterai kendaraan listrik

Groundbreaking Proyek Ekosistem Baterai Mobil Listrik

Groundbreaking pertama akan dilakukan untuk proyek ekosistem baterai kendaraan listrik hasil kerja sama dengan perusahaan Tiongkok CATL (Contemporary Amperex Technology Co Ltd) dan sejumlah BUMN.

Proyek ini menjadi langkah besar menuju kemandirian energi dan industri baterai nasional. "Juni adalah kita akan melakukan groundbreaking untuk ekosistem baterai mobil CATL yang kerja sama dengan BUMN," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jumat (23/5/2025).

Targetkan Indonesia Jadi Mayoritas Pemain Ekosistem Baterai

Bahlil menegaskan, Indonesia tidak lagi ingin menjadi sekadar pemasok bahan mentah. Pemerintah menargetkan kepemilikan mayoritas dalam rantai pasok baterai mobil listrik global, termasuk ekosistem motor listrik untuk mendukung transisi energi dalam groundbreaking proyek hilirisasi Rp 730 triliun pada Juni 2025..

"Motor ada sekitar 140 juta di jalan, sebagian akan kita konversi untuk menekan pemakaian BBM," ujarnya.

Didanai Badan Investasi Nasional: Danantara

Untuk pembiayaan, pemerintah menggandeng Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Proyek ini juga merupakan bagian dari visi "merah putih", yaitu menekankan kepemilikan nasional pada proyek-proyek strategis.

“Arahan Presiden Prabowo, ini proyek merah putih. Kita pastikan negara jadi pemilik mayoritas,” tegas Bahlil.

Groundbreaking proyek hilirisasi senilai Rp 730 triliun menjadi bukti keseriusan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam transformasi industri, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Indonesia siap melompat dari negara penghasil bahan mentah menjadi pemain utama pada rantai pasok industri strategis global, dengan langkah terkininya adalah groundbreaking proyek hilirisasi Rp 730 triliun pada Juni 2025.

×
Berita Terbaru Update