Penggusuran Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso pada Jumat pagi, 9 Mei 2025, meninggalkan jejak konflik antara aparat dan masyarakat sipil. Kawasan yang dahulu dikenal sebagai “Pasar Cina” kini resmi digusur. Aksi penolakan oleh pedagang dan mahasiswa sempat memicu insiden dorong-dorongan hingga kekerasan ringan dengan aparat gabungan.
Meski sebagian publik menyoroti tindakan aparat terhadap warga, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengingatkan agar persoalan ini tidak dilihat hanya dari satu sisi.
“Ada anggota Satpol PP yang sampai tidak bisa masuk kerja karena dipukul. Kalau sampai berdarah dan dirawat, apakah itu bukan kekerasan juga?” tegas Andi Harun dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Ia menyesalkan insiden yang mempertentangkan masyarakat dengan aparat, terlebih menurutnya pemilik lahan telah menyampaikan keberatan sejak lebih dari setahun lalu. Pemilik merasa dirugikan karena lahannya ditempati tanpa izin, dan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Menurut Andi, seharusnya tidak ada penghadangan dalam proses penggusuran, sebab dasar hukum dan permintaan pemilik lahan sudah jelas. Gesekan muncul karena adanya penolakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
“Yang perlu digarisbawahi, media juga harus netral. Jangan hanya melihat dari satu sisi. Tidak ada satu pun media yang memberitakan bahwa Satpol PP juga jadi korban. Mungkin akan berbeda jika yang terluka adalah keluarga dari media itu sendiri,” ujarnya dengan nada kecewa.
Andi juga menilai sebagian besar pedagang Pasar Subuh sebenarnya tidak mempersoalkan penggusuran. Dari sekitar 60 pedagang, hanya tersisa delapan yang belum pindah.
“Yang ribut ini justru bukan pedagang. Kita juga tidak tahu apa motifnya. Tapi tidak apa-apa, namanya juga negara demokrasi,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Andi Harun menyampaikan bahwa pemberitaan mengenai Pasar Subuh terasa berlebihan dan tidak seimbang. Ia mengisyaratkan akan melakukan evaluasi terhadap proses penggusuran agar ke depan lebih baik.
“Pemberitaannya sudah lebih dari cukup. Ke depan, tentu kegiatan seperti ini akan kami evaluasi dan improvisasi,” pungkasnya.