Pada Rabu (7/5/2025) ini, sebanyak 133 kardinal akan mulai memilih Paus. Vatikan mematikan jaringan internet di wilayah gerak para kardinal yang mengikuti konklaf. Mereka juga dilarang menggunakan berbagai perangkat elektronik.
Menurut Romo Markus Solo Kewuta SVD, romo asal Indonesia yang tinggal di Vatikan, para pegawai Vatikan dilarang melewati jalur para kardinal dan harus parkir mobil di wilayah yang sangat jauh dari mereka.
Dikatakan, setelah makan siang di rumah penginapan Domus Santa Marta, semua kardinal, baik yang di bawah 80 tahun maupun di atas 80 tahun, akan dibawa dengan kendaraan menuju Kapel Paolina yang terletak di dalam Istana Kepausan di dalam Vatikan. “Sebagian akan berjalan kaki melalui jalur khusus yang sangat tertutup, karena berjarak hanya sekitar 300 meter,” katanya.
Pukul 15.45 waktu Vatikan mereka semua akan sudah hadir di dalam Kapel Paolina. Dari sana mereka semua berarak dalam prosesi agung dan dalam doa sambil menyanyikan lagu Veni Creator Spiritus, masuk ke dalam tempat konklaf, yakni Kapel Sistina, yang terletak langsung bersebelahan dengan Kapel Paolina. Keduanya berada di area Sala Reggia, Istana Kepausan, persis di jantung Vatikan.
“Sekitar pukul 16.30 waktu setempat, para kardinal peserta konklaf (133 orang) akan mengangkat sumpah di atas Kitab Suci, satu demi satu,” ujar Padre Marco, panggilannya.
Dengan itu para kardinal tidak boleh membocorkan rahasia dan tidak boleh melakukan pelanggaran apa pun. Aturan konklaf dari Paus Benediktus XVI mengancam setiap pelanggaran dengan hukuman ekskomunikasi.
Setelah angkat sumpah masing-masing, Maestro Liturgi menyerukan kalimat terkenal Extra Omnes, artinya semua kardinal di atas umur 80 harus meninggalkan ruang konklaf.