Selamat pagi pembaca Media Dnewsradio.com dimana kalian Berada, kali ini Saya dari meja redaksi pemberitaan pagi ini menyaksikan Tayangan Berita salah satu stasiun TV swasta dalam program acara video Viral tentang pembukan store ( toko ) cabang disalah satu Mall Jakarta saat itu acara ditayangkan jam : 7.17 Wib , mengupas penjualan boneka entah dari mana negaranya apakah dari Korea atau dari Jepang .
Saya selaku pimpinan redaksi merasa terusik dalam narasinya disampaikan bahwa " Pengunjung yang datang ada yang bela belain antri demi Boneka tersebut sampai harus mengeluarkan uang sebesar Rp 3000.000 ( Tiga Juta Rupah ) " seketika saya mencoba mencari data jenis boneka di mall tersebut berikut Kutipan channel Youtube ini yang memviralkan Produk boneka ini :
Kita awali Tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024
mengalami fluktuasi. Pada September 2024, persentase penduduk miskin mencapai
8,57%, turun dari 9,03% pada Maret 2024. Garis kemiskinan pada September 2024
ditetapkan sebesar Rp595.242 per kapita per bulan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait tingkat
kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024:
Persentase Penduduk Miskin:
Pada September 2024, persentase penduduk miskin tercatat
sebesar 8,57%, turun dari 9,03% pada Maret 2024.
Jumlah Penduduk Miskin:
Jumlah penduduk miskin pada September 2024 adalah sekitar
24,06 juta orang, turun dari 25,22 juta orang pada Maret 2024.
Garis Kemiskinan:
Garis kemiskinan pada September 2024 adalah Rp595.242 per
kapita per bulan, terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp443.433 dan
Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp151.809, menurut BPS.
Perkotaan dan Perdesaan:
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2024
adalah 6,66%, sementara di perdesaan adalah 11,34%.
Tren Penurunan:
Penurunan angka kemiskinan ini melanjutkan tren positif yang
terlihat sejak September 2020, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Grafik Tingkat Kemiskinan:
Meskipun tidak ada grafik spesifik yang tersedia dalam hasil
pencarian, Anda dapat membayangkan grafik ini sebagai garis yang menurun dari
waktu ke waktu, dengan titik awal pada Maret 2024 dan titik akhir pada
September 2024. Perubahan persentase penduduk miskin dari 9,03% menjadi 8,57%
menunjukkan penurunan tersebut. Demikian pula, jumlah penduduk miskin yang
turun dari 25,22 juta menjadi 24,06 juta juga mengindikasikan tren penurunan.
Faktor yang Mempengaruhi:
Penurunan tingkat kemiskinan ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, program-program pemerintah saat itu untuk
mengurangi kemiskinan, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan
Namun jika kita memperhatikan angka data kemiskinan ditahun
2024 yang disuguhkan diatas mulai ada sedikit penurunan namun ternyata terdapat kenaikan yang menyatakan Tingkat
kemiskinan di Indonesia berdasarkan data dari berbagai sumber pada tahun 2025, khususnya yang
dilaporkan oleh Bank Dunia, menunjukkan angka yang cukup tinggi. Laporan Macro
Poverty Outlook edisi April 2025 menyebutkan bahwa lebih dari 60,3% penduduk
Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setara dengan 171,8 juta jiwa pada
tahun 2024. Namun, data ini berbeda dengan data yang dirilis oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), yang menunjukkan tingkat kemiskinan sebesar 8,57% pada periode
yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan metode perhitungan dan
standar garis kemiskinan yang digunakan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait tingkat
kemiskinan di Indonesia pada tahun 2025:
Data Bank Dunia:
Bank Dunia, dalam laporannya, menggunakan standar garis
kemiskinan untuk negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income
country). Mereka mencatat bahwa pada tahun 2024, 60,3% penduduk Indonesia
berada di bawah garis kemiskinan.
Data BPS:
BPS menggunakan metode kebutuhan dasar (Cost of Basic
Needs/CBN) untuk mengukur tingkat kemiskinan, dengan garis kemiskinan yang
ditetapkan berdasarkan pengeluaran minimal untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan non-makanan.
Perbedaan Data:
Perbedaan data antara Bank Dunia dan BPS disebabkan oleh
perbedaan standar garis kemiskinan yang digunakan dan tujuan analisis yang
berbeda. Bank Dunia lebih berfokus pada perbandingan antar negara, sedangkan
BPS lebih berfokus pada kondisi di Indonesia.
Peringkat Dunia , Jika mengacu pada data Bank Dunia, Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan persentase penduduk miskin tertinggi di dunia.
Perbandingan dengan Negara Lain, Meskipun tinggi, tingkat kemiskinan Indonesia masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di kawasan, seperti Laos, namun lebih tinggi dibandingkan Malaysia, Thailand, dan Filipina, berdasarkan laporan Bank Dunia.
Proyeksi Masa Depan Bank Dunia memproyeksikan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang, meskipun masih berada di level yang cukup tinggi.
Penting untuk dicatat bahwa data kemiskinan ini memiliki
implikasi penting bagi kebijakan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ini sudah tidak adanya kesusain dari tingkat ketimpangan
Sosial tadi jadi mohon bagi pihak stakeholder atau pihak – pihak sadarlah
bahwa Indonesia masih banyak yang miskin akibat aturan yang tidak adil jangan sampai
ada istilah yang kaya makin kaya yang miskin makin ditindas atas perbuatan
tayangan televisi atau channel Youtube tadi , sekian redaksional yang saya
sampaikan, Salam satu Pena !! Pimpinan Redaksi Dipta Wiryawan, S.sos .