BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami seusai gempa tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB. Sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Sangihe, Sulawesi Utara, masuk kategori waspada.
Kepala Stasiun Meteorologi Naha, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rafael Marbun, mengatakan ketinggian gelombang tsunami diperkirakan kurang dari 0,5 meter, sehingga situasi relatif aman.
“Situasi masih terkendali. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. Kurangi aktivitas di sekitar bibir pantai. Informasi ini sudah kami sampaikan kepada pemerintah daerah dan pihak pelayaran,” ujar Marbun.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Wandi Labesi, menyebut pihaknya telah mengambil langkah antisipasi dengan berkoordinasi bersama BMKG dan BPBD Provinsi.
“Kami ingin memastikan kebijakan yang diambil sesuai kondisi lapangan. Peringatan dini juga telah kami laporkan kepada pimpinan daerah untuk segera ditindaklanjuti,” kata Labesi.
Dampak gelombang tsunami di Sangihe diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.52 Wita. Peringatan ini bersifat sementara karena pusat gempa berada jauh di wilayah Rusia.
Meski ancaman tsunami minim, Labesi tetap mengingatkan masyarakat pesisir untuk tidak mengabaikan peringatan dan selalu memantau informasi resmi.
“Masyarakat diimbau tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas. Pemerintah daerah akan memberikan informasi resmi secara cepat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.