Sejumlah negara mulai mengadopsi motor listrik secara masif, baik melalui kebijakan pemerintah, subsidi, hingga pengembangan infrastruktur swap baterai.
Inovasi teknologi dan komitmen terhadap energi bersih telah mendorong banyak negara mengalihkan fokus dari kendaraan berbahan bakar fosil ke motor listrik.
Kendaraan roda dua bertenaga baterai ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga dinilai lebih hemat biaya operasional dalam jangka panjang.
Seiring meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan ketergantungan pada bahan bakar minyak, motor listrik menjadi solusi transportasi masa depan yang semakin diminati di berbagai belahan dunia.
Berikut ini perkembangan penggunaan motor listrik di berbagai negara, yang dikutip dari berbagi sumber, Rabu (30/7/2025).
Deretan Negara yang Sudah Mengadopsi Motor Listrik
1. China
China menduduki peringkat teratas dalam adopsi motor listrik. Pada 2023, lebih dari 30 juta unit e-scooter dan e-moped terjual, dengan total unit aktif diperkirakan mencapai 54,7 juta pada 2024.
Sekitar 75,9% dari total motor listrik dunia berasal dari pasar China. Keberhasilan ini didorong oleh kebijakan larangan kendaraan berbahan bakar bensin dan berbagai subsidi dari pemerintah.
2. Taiwan
Taiwan menjadi pionir dalam penggunaan skuter listrik, terutama lewat perusahaan Gogoro yang memperkenalkan sistem Smartscooter sejak 2015.
Hingga awal 2021, Gogoro telah membangun lebih dari 1.959 GoStations dan memiliki 764.000 pack baterai. Pangsa pasar Gogoro di Taiwan mencapai hampir 34%, menandakan keberhasilan ekosistem berbasis pertukaran baterai.
3. India
India mulai menunjukkan pertumbuhan pesat dalam penggunaan motor listrik, meskipun kontribusinya baru sekitar 1% dari total kendaraan roda dua.
Perusahaan, seperti Ola Electric dan Ultraviolette telah meluncurkan motor listrik dengan jangkauan hingga 200 km per pengisian daya. Pemerintah India juga memberikan subsidi untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan.
4. Eropa
Di kawasan Eropa, penggunaan motor listrik masih tumbuh secara bertahap. Negara-negara, seperti Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol mencatat peningkatan registrasi kendaraan listrik dua roda dari 2019 hingga 2022, meski sedikit menurun pada 2023. Pasar motor listrik premium lebih diminati ketimbang segmen komuter harian.
5. Amerika Utara
Di Amerika Utara, khususnya Amerika Serikat dan Kanada, penggunaan motor listrik masih terbatas di kalangan tertentu. Merek, seperti Zero Motorcycles menjadi pemain utama di pasar ini. Kendati demikian, adopsi secara luas masih terkendala harga tinggi dan infrastruktur pengisian yang belum merata.
6. Kenya
Kenya mencatat lonjakan pertumbuhan motor listrik sejak 2022 melalui model swap baterai. Startup seperti Ampersand dan Ecobodaa menyediakan layanan pertukaran baterai di Nairobi. Dengan biaya swap yang lebih murah dibandingkan bahan bakar, motor listrik menjadi pilihan ekonomis. Hingga akhir 2023, ratusan pengguna aktif telah bergabung dalam sistem ini.
7. Indonesia
Indonesia mendorong adopsi motor listrik melalui regulasi seperti Perpres 55/2019. Pemerintah juga mengembangkan ekosistem battery swap dan mendukung produksi lokal. Pada 2021, terdapat sekitar 11.000 unit motor listrik terdaftar dari 22 agen pemegang merek (APM) yang mengajukan sertifikasi uji tipe.
8. Thailand
Thailand menjalankan kebijakan nasional 30:30 yang menargetkan 30% produksi kendaraan listrik pada 2030. Hingga akhir 2021, tercatat 11.382 kendaraan listrik bertenaga baterai (termasuk motor dan tuktuk). Infrastruktur pengisian daya terus dikembangkan oleh perusahaan seperti PTT untuk mendukung target tersebut.
9. Nepal
Nepal menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan kendaraan listrik roda tiga dan empat, yang mana penjualan kendaraan listrik mencapai 60% dari total mobil baru pada 2023. Meskipun fokusnya pada mobil, penggunaan skuter listrik juga mulai meningkat di Asia Selatan.
Secara global, lebih dari 280 juta unit moped, skuter, dan motor listrik telah beroperasi di jalan raya pada 2023. Motor listrik menyumbang pengurangan konsumsi minyak hingga 1 juta barel per hari, atau sekitar 1% dari total konsumsi global.
Dengan dukungan infrastruktur dan kebijakan yang semakin matang, motor listrik telah menjadi elemen penting dalam transisi dunia menuju sistem transportasi yang lebih bersih, hemat energi, dan berkelanjutan.