Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Istilah "mobilitas" tengah menjadi kata kunci dalam dunia otomotif global

Minggu, 06 Juli 2025 | Juli 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-05T20:14:18Z

 Istilah "mobilitas" tengah menjadi kata kunci dalam dunia otomotif global. Banyak produsen mobil kini mulai mengalihkan fokus mereka, dari sekadar memproduksi kendaraan roda empat berbasis pengemudi manusia, menjadi penyedia solusi mobilitas lintas moda, termasuk teknologi futuristik seperti eVTOL (electric vertical take-off and landing) yang dilirik Toyota.



eVTOL adalah pesawat listrik yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal, mirip helikopter, tetapi umumnya ditenagai baterai. Teknologi ini semakin mendapat perhatian karena dianggap sebagai masa depan transportasi pribadi dan perkotaan. Beberapa perusahaan bahkan sudah membuka pemesanan untuk eVTOL pribadi yang tak membutuhkan lisensi pilot.

Dilansir dari Slashgear, Sabtu (5/7/2025), Toyota telah menginvestasikan dana besar dalam pengembangan eVTOL sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 8 triliun kepada Joby Aviation, perusahaan teknologi mobilitas udara asal Amerika Serikat. Joby menyatakan telah menerima US$ 250 juta dari total komitmen tersebut.

Menurut Toyota, transportasi udara telah menjadi tantangan yang coba mereka pecahkan sejak lama. Bahkan sejak 1925, pendiri Toyota Sakichi Toyoda telah mendorong pengembangan baterai untuk menerbangkan pesawat melintasi Samudera Pasifik. Kini, dengan kemajuan teknologi baterai, impian itu semakin mendekati kenyataan.

Toyota menyebut investasinya di Joby Aviation difokuskan untuk mendukung proses sertifikasi, pembangunan fasilitas manufaktur, dan produksi komersial kendaraan udara masa depan, yang digadang-gadang sebagai "air taxi".

Joby sendiri adalah layanan ride-sharing udara yang mengandalkan armada eVTOL untuk mengantarkan penumpang ke tujuan mereka melalui jalur udara.Menurut klaim Joby, pesawat mereka mampu melaju hingga kecepatan 320 km/jam (200 mph) dan dapat memangkas waktu tempuh secara signifikan, terutama di kota-kota besar seperti New York, yang terkenal dengan kemacetan parah.

Meski demikian, layanan komersial Joby belum tersedia saat ini. Selain itu, keterbatasan daya baterai membuat eVTOL hanya cocok untuk perjalanan jarak pendek di area urban. Joby menyebutkan bahwa pesawat mereka memiliki jangkauan sekitar 240 km (150 mil) dalam sekali pengisian daya, jauh dari impian Sakichi Toyoda untuk penerbangan lintas samudera.

Toyota bukan satu-satunya produsen otomotif Jepang yang tertarik dengan eVTOL. Honda juga tengah mengembangkan eVTOL berbasis gas turbine hybrid, dengan jangkauan sekitar 400 km (250 mil).

×
Berita Terbaru Update