Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie memperingatkan, lonjakan barang impor yang tidak terkendali

Minggu, 06 Juli 2025 | Juli 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-05T19:57:28Z

  Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie memperingatkan, lonjakan barang impor yang tidak terkendali dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan industri dalam negeri.



Ia menyebut kondisi ini sebagai tsunami barang impor yang berpotensi mematikan sektor-sektor industri nasional jika tidak segera diantisipasi.

“Kalau kita menghadapi tsunami barang dalam waktu sekejap, itu bisa mematikan industri dalam arti yang ekstrem,” ujar Ilham seusai menghadiri acara di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (5/7/2025).

Ilham menjelaskan, derasnya arus barang impor, khususnya dari China merupakan dampak lanjutan dari ketegangan perdagangan global antara China dan Amerika Serikat (AS). Ketika ekspor China ke AS terganggu, negara tersebut mengalihkan produk-produknya ke pasar lain, termasuk Indonesia.

“Kita sudah mulai melihat dampaknya. Beberapa sektor industri, seperti tekstil, mengalami tekanan besar hingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Ini menjadi sinyal bahaya,” jelasnya.

Ilham menekankan pentingnya memperkuat ketahanan industri nasional agar tidak bergantung pada produk impor. Salah satu langkah yang menurutnya harus ditempuh adalah meningkatkan daya saing industri lokal serta memperkuat regulasi yang mampu melindungi pasar domestik dari dampak buruk perdagangan global.

“Pertama, kita harus mempertajam daya saing. Kedua, ada peran penting dari pemerintah untuk membuat kebijakan pengawasan dan regulasi yang tepat. Jika tiba-tiba terjadi gelombang besar barang impor, harus ada mekanisme untuk membendungnya,” tegas Ilham.

Ia juga mengingatkan soal masuknya barang-barang impor secara ilegal, yang menambah beban bagi pelaku industri dalam negeri. Untuk itu, pengawasan di lapangan perlu diperketat.

“Kalau kita terlalu longgar dalam hal ini, kita sendiri yang akan menanggung akibatnya,” katanya.

Lebih lanjut, Ilham berharap sinergi antara pemerintah dan pelaku industri dapat diperkuat untuk menghadapi tekanan global. 
Penyesuaian terhadap dinamika geopolitik dan ekonomi internasional perlu dilakukan sembari memperkokoh pondasi industri nasional agar lebih tahan terhadap guncangan eksternal.

×
Berita Terbaru Update