Racun plastik kini menjadi perhatian serius di kalangan selebritas Hollywood. Mikroplastik, partikel plastik super kecil, ditemukan menyebar luas dalam tubuh manusia, mulai dari darah, otak, paru-paru, hingga plasenta.
Kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan, termasuk risiko kanker dan inflamasi, mendorong sejumlah artis papan atas mencoba metode detoks ekstrem. Perhatian publik meningkat setelah aktor Orlando Bloom mengaku menjalani terapi pertukaran plasma darah di London dengan biaya fantastis, mencapai Rp 200 juta.
Prosedur berdurasi dua jam itu diklaim mampu menghilangkan racun plastik dan bahan kimia berbahaya dari tubuh. Bloom menyebutnya sebagai langkah baru dalam menjaga kesehatan jangka panjang, seiring gaya hidup sehatnya yang juga mencakup sarapan dengan brain octane oil dan meditasi harian.
Terapi yang dijalani Bloom sebenarnya bukan hal baru. Secara medis terapi itu dikenal sebagai blood plasma exchange.
Metode ini telah digunakan untuk mengobati penyakit berat seperti leukemia dan multiple sclerosis. Namun, efektivitasnya untuk menghilangkan mikroplastik atau racun plastik dari tubuh belum terbukti secara ilmiah. Sejumlah pakar bahkan menyebutnya sekadar gimik mahal dengan risiko medis nyata, mulai dari infeksi hingga ketidakseimbangan elektrolit.
Kritik datang dari berbagai kalangan medis. Profesor Edzard Ernst dari University of Exeter menyebut tidak ada bukti kuat bahwa prosedur ini berdampak positif pada kesehatan manusia.
“Saya belum menemukan bukti yang dapat diandalkan bahwa prosedur ini benar-benar berdampak pada kesehatan manusia. Satu-satunya yang benar-benar dibuang dari pasien mungkin hanya uang mereka,” jelasnya dikutip Dailymail, Selasa (15/7/2025).
Sementara Dr Michael Mrozinski menyindir bahwa darah pasien justru melewati tabung dan mesin plastik selama proses detoks.
“Orlando Bloom membayar mahal untuk detoks mikroplastik, padahal darahnya diproses melalui tabung plastik, kanula plastik, dan mesin plastik. Ironis," kritiknya.
Meski demikian, ada satu studi kecil dari AS yang menyebut terapi ini mungkin memperlambat proses penuaan biologis. Tapi hasilnya masih diragukan karena studi tersebut disponsori startup yang menjual layanan serupa.
Di tengah maraknya tren selebritas membersihkan racun plastik, para ahli justru menyarankan cara yang lebih masuk akal dan terjangkau: mengurangi penggunaan plastik di rumah. Ganti wadah makanan plastik dengan bahan kaca atau logam, dan batasi konsumsi makanan dalam kemasan.
Karena mikroplastik bisa masuk lewat makanan, air, bahkan udara, pencegahan sehari-hari tetap jadi langkah terbaik sampai bukti ilmiah lebih lanjut tersedia. Jadi, sebelum ikut-ikutan tren selebritas Hollywood, penting untuk berpikir kritis, benarkah terapi mahal bisa menyapu bersih racun plastik, atau hanya menyapu bersih isi dompet?