Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Penske Media, perusahaan induk dari Rolling Stone, Billboard, dan Variety, resmi menggugat Google pada Jumat (12/9/2025) di pengadilan federal Washington, DC

Senin, 15 September 2025 | September 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-14T20:05:04Z

 Penske Media, perusahaan induk dari Rolling Stone, Billboard, dan Variety, resmi menggugat Google pada Jumat (12/9/2025) di pengadilan federal Washington, DC.



Melansir CNBC, Minggu (14/9/2025), gugatan itu menuduh fitur ringkasan AI milik Google menggunakan konten jurnalistik tanpa izin serta mengalihkan lalu lintas dari situs berita mereka.




Langkah ini menjadi pertama kalinya penerbit besar di Amerika Serikat membawa raksasa teknologi Alphabet ke meja hijau terkait penggunaan ringkasan AI dalam hasil pencarian.

Selama beberapa bulan terakhir, organisasi berita mengeluhkan fitur AI Overview Google yang dianggap mengurangi kunjungan ke situs mereka, sehingga berdampak pada pendapatan iklan dan langganan.

Penske yang dipimpin Jay Penske menyebut kontennya menarik 120 juta pengunjung daring tiap bulan. Namun, menurut mereka, Google hanya menampilkan situs penerbit jika artikel dapat digunakan dalam ringkasan AI. Tanpa itu, Google seharusnya membayar lisensi untuk menggunakan karya jurnalistik dalam sistem AI-nya.

Perusahaan juga menuding dominasi Google di pasar pencarian hampir 90% pangsa di AS dan memungkinkannya menerapkan syarat sepihak. Gugatan menyebut sekitar 20% hasil pencarian yang terkait dengan situs Penske kini menampilkan ringkasan AI, dan angka itu diperkirakan meningkat. Akibatnya, pendapatan afiliasi perusahaan turun sepertiga dari puncaknya pada akhir 2024.


Google membantah tuduhan tersebut. “Dengan Ringkasan AI, pengguna merasa pencarian lebih bermanfaat dan menemukan lebih banyak jenis konten. Kami akan melawan klaim yang tidak berdasar ini,” ujar juru bicara Google Jose Castaneda.

Kasus ini menambah panjang daftar sengketa antara Google dan penerbit. Sebelumnya, perusahaan pendidikan online Chegg juga menggugat dengan alasan serupa.

Sementara itu, organisasi penerbit, seperti News/Media Alliance menilai Google memiliki kekuatan pasar yang terlalu besar sehingga tidak terikat pada kesepakatan lisensi AI sebagaimana dilakukan OpenAI dengan News Corp, Financial Times, maupun The Atlantic.

×
Berita Terbaru Update