Presiden Amerika Serikat Donal Trump menyerang kinerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pidato penuh kritik saat sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Dalam pidato sekitar satu jam itu, ia memuji pencapaian pemerintahannya sekaligus menuduh PBB gagal memenuhi janji dan tidak banyak berbuat untuk menyelesaikan konflik dunia.
Trump membuka pidatonya dengan menyinggung pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, lalu membahas berbagai isu global dari migrasi hingga perang Rusia-Ukraina. “Satu tahun lalu, negara kami dalam masalah besar. Tapi hari ini, hanya delapan bulan sejak pemerintahan saya, kita adalah negara terpanas di mana pun di dunia, dan tidak ada negara lain yang mendekati,” ujarnya dikutip ABC, Rabu (24/9/2025).
Ia mempromosikan Amerika Serikat sebagai negara dengan perbatasan, militer, dan hubungan internasional yang “terkuat”. Namun kemudian ia mengalihkan serangan ke PBB, menuduh lembaga internasional itu tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
“Apa tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa?” kata Trump. “Organisasi ini punya potensi luar biasa. Tapi belum mendekati potensi itu. Untuk saat ini, yang mereka lakukan kebanyakan hanya menulis surat berbahasa tegas lalu tidak pernah menindaklanjutinya. Itu kata-kata kosong, dan kata-kata kosong tidak menyelesaikan perang. Satu-satunya yang menyelesaikan perang adalah tindakan.”
Trump juga menggambarkan dirinya sebagai pembawa perdamaian dan mengatakan ia layak mendapat penghargaan atas beberapa pencapaiannya. “Semua orang bilang saya seharusnya dapat Hadiah Nobel Perdamaian untuk setiap pencapaian ini,” katanya. “Tapi bagi saya, hadiah sebenarnya adalah anak-anak yang hidup untuk tumbuh bersama ibu dan ayah mereka karena jutaan orang tidak lagi dibunuh dalam perang tanpa akhir yang memalukan.”
Soal Rusia, Donal Trump memperingatkan kemungkinan sanksi tegas jika Moskow tidak bersedia berunding menuju perdamaian. Ia menyebut Amerika siap memberlakukan “putaran tarif kuat yang sangat keras” terhadap Rusia, tetapi juga menekankan bahwa negara-negara Eropa harus mengurangi impor minyak dan gas dari Rusia agar tekanan efektif.
“Eropa harus meningkatkan usaha. Mereka tidak bisa terus seperti ini. Mereka membeli minyak dan gas dari Rusia sementara mereka melawan Rusia. Itu memalukan bagi mereka,” ujarnya. Ia juga menuduh China dan India sebagai pendukung perang karena membeli minyak Rusia.
Trump mengkritik PBB dan pemimpin dunia dalam isu migrasi, menyebut krisis imigrasi sebagai masalah utama yang tidak ditangani dengan baik oleh organisasi internasional. “Tidak hanya PBB gagal menyelesaikan masalah yang seharusnya mereka urus, terlalu sering justru menciptakan masalah baru untuk kita selesaikan,” ujarnya. Ia memperingatkan para pemimpin bahwa “Negaramu sedang menuju kebinasaan.”
Ia juga menolak kebijakan perubahan iklim yang menurutnya merugikan negara, bahkan menyebut perubahan iklim sebagai “penipuan terbesar yang pernah ada” dan memuji keputusan pemerintahannya keluar dari Perjanjian Paris. “Kalau kalian tidak menjauh dari penipuan hijau ini, negaramu akan gagal,” kata Trump.
Terkait perang Israel-Hamas di Gaza, Trump menuntut pembebasan sandera dan menyerukan persatuan internasional untuk mengakhiri kekerasan. Ia menolak langkah-langkah pengakuan negara Palestina yang dilakukan beberapa negara, mengatakan pengakuan sepihak justru memberi hadiah kepada kelompok-kelompok seperti Hamas.
“Sekarang, seolah mendorong konflik berlanjut, sebagian badan ini berusaha mengakui secara sepihak negara Palestina. Hadiahnya bagi teroris Hamas akan terlalu besar atas kebiadaban mereka,” ujarnya. Trump menyerukan satu pesan bersama: “Mereka yang menginginkan perdamaian harus bersatu dengan satu pesan: bebaskan sandera sekarang. Bebaskan sandera sekarang. Terima kasih.”
Dalam bagian lain pidato, Trump menyinggung tindakan keras terhadap jaringan narkoba dan kelompok yang disebutnya sebagai “narco-teroris” dari Venezuela. Ia menyatakan AS menggunakan kekuatan militer untuk menindak jaringan kriminal itu dan memperingatkan para pelaku penyelundupan narkoba.
“Kepada setiap preman teroris yang menyelundupkan narkoba mematikan ke Amerika Serikat. Harap diberi peringatan bahwa kami akan menghapus kalian dari keberadaan. Itulah yang sedang kami lakukan,” kata Trump.
Penutup pidato kembali mengkritik PBB secara keseluruhan, menyatakan organisasi itu memiliki potensi besar tapi belum menunjukkan hasil nyata. Donal Trump menekankan bahwa tindakan nyata, bukan hanya kata-kata, yang diperlukan untuk menyelesaikan perang dan krisis di seluruh dunia.