Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

puluhan balita di Kramat Jati, Jakarta Timur, mengikuti vaksinasi massal gratis

Minggu, 21 September 2025 | September 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-20T18:51:28Z

  Untuk meningkatkan perlindungan anak di tengah meningkatnya kasus campak di sejumlah daerah, puluhan balita di Kramat Jati, Jakarta Timur, mengikuti vaksinasi massal gratis.


Berdasarkan pantauan, belasan hingga puluhan balita terlihat antre di Rumah Vaksinasi, Kramat Jati. Sebelum menerima vaksinasi seperti BCG, DPT, OPV, PCV, rotavirus, IPV, dan MR, para balita lebih dahulu diperiksa berat badan serta suhu tubuh.

Pemberian vaksinasi gratis ini merupakan upaya pemerintah melindungi anak Indonesia dari penyakit menular seperti campak, difteri, polio, dan rubela. Vaksinasi terbuka bagi semua keluarga tanpa membedakan latar belakang ekonomi.

Pemberian vaksinasi gratis ini merupakan upaya pemerintah melindungi anak Indonesia dari penyakit menular seperti campak, difteri, polio, dan rubela. Vaksinasi terbuka bagi sPemberian vaksinasi gratis ini merupakan upaya pemerintah melindungi anak Indonesia dari penyakit menular seperti campak, difteri, polio, dan rubela. Vaksinasi terbuka bagi semua keluarga tanpa membedakan latar belakang ekonomi.emua keluarga tanpa membedakan latar belakang ekonomi.

Salah satu orang tua, Nanda Prisilia, mengaku antusias membawa anaknya meski sempat khawatir dengan efek pasca vaksinasi.

“Ada kekhawatiran sih, tetapi demi kesehatan anak kita juga. Kita juga memilih vaksinasi yang tepat bagi anak. Kalaupun ada ketakutan kemarin soal vaksinasi yang tidak bagus, kita enggak khawatir tetapi lebih hati-hati,” kata Nanda di lokasi, Sabtu (20/9/2025).

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menegaskan imunisasi rutin lengkap harus menjadi perhatian utama orang tua. Ia mencontohkan kejadian luar biasa (KLB) campak di Sumenep, Jawa Timur, yang menewaskan 17 anak dan menginfeksi hampir 2.000 anak hingga akhir Agustus 2025.

“Kenapa vaksinasi belum optimal tetapi akhirnya banyak bermunculan KLB. Terutama di wilayah yang orang tua masih galau. Kalau ada satu yang sakit campak, satu kampung bisa tertular semua seperti di Sumenep, Aceh, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyoroti meningkatnya kasus campak di Indonesia yang berkaitan dengan turunnya cakupan imunisasi rutin lengkap dalam beberapa tahun terakhir. Dari 2.139 kasus suspek campak di Sumenep, sebagian besar pasien adalah balita dan anak usia sekolah dasar.

×
Berita Terbaru Update