-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

DALAM beberapa waktu terakhir, harga emas batangan buatan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kian melejit

Sabtu, 18 Oktober 2025 | Oktober 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-17T20:19:08Z

 

https://images-tm.tempo.co/all/2024/07/26/866320/866320_1200.jpg

DALAM beberapa waktu terakhir, harga emas batangan buatan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kian melejit. Pada Kamis, 16 Oktober 2025, harga emas Antam yang tercatat di situs web perseroan, Logammulia.com, mencapai Rp 2.407.000 per gram, angka tertinggi sepanjang masa.

Selama sepekan terakhir, harga emas Antam berada dalam tren naik pada interval Rp 2.294.000-2.407.000 per gram. Kenaikan harga emas Antam seiring dengan tren serupa di dunia.Harga emas dunia pada 16 Oktober 2025 mencapai US$ 4.378 per troy ounce, yang juga menjadi rekor tertinggi. Sejumlah analis menyatakan kenaikan harga emas yang signifikan sejak September lalu dipicu oleh permintaan investor yang mencari “keamanan” di tengah panasnya perang dagang Amerika Serikat dan Cina.

Isu government shutdown atau penutupan pemerintahan Amerika Serikat juga turut mendorong harga emas lebih dari 60 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Emas menjadi pilihan investor manakala portofolio lain, seperti saham dan surat berharga, atau mata uang asing tengah lesu.

Dalam beberapa waktu terakhir, ketika kondisi ekonomi gonjang-ganjing, emas kian dicari oleh masyarakat sebagai portofolio investasi yang aman. Karena itu, harga emas Antam dan merek lain seperti UBS dan Sampoerna Gold terus melesat.

Kondisi yang membuat harga emas kian panas adalah tingginya permintaan yang tak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Rupanya, pasokan emas dari pertambangan tengah lesu.


Petugas menunjukkan contoh logam mulia di Butik Emas Antam Pulogadung, Jakarta, 24 Juli 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, pasokan emas nasional selama ini berasal dari dua perusahaan tambang besar, yakni PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, sebanyak 80 ton per tahun.

Dari jumlah tersebut, emas yang berasal dari fasilitas pengolahan Freeport di Gresik, Jawa Timur, mencapai 50-60 ton emas batangan per tahun. Pasokan itu sekarang jeblok hingga kurang dari separuhnya gara-gara tambang bawah tanah Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, longsor dan berhenti beroperasi sejak 8 September 2025.Insiden itu terjadi setelah Antam mematok target penjualan emas batangan 45 ton tahun ini. Perseroan, dalam sejumlah keterangan, sudah mencari pasokan dari sumber lain, seperti emas masyarakat yang dilebur dan dicetak kembali dengan versi baru atau dari perusahaan tambang lain. Lagi-lagi pasokannya tak cukup sehingga Antam harus mengimpor emas hingga 30 ton per tahun.

Di sisi lain, banyak perusahaan memilih mengekspor emas dengan beberapa alasan. Salah satunya karena Antam hanya menerima emas murni, bukan logam ikutan seperti perak dan mineral lain.

Sedangkan pembeli di luar negeri tidak mempersoalkan kondisi tersebut sehingga para pemasok memilih mengekspor emas. Inilah yang kemudian memunculkan rencana penerapan wajib pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) agar kebutuhan emas lokal terpenuhi. Meski praktik penerapan DMO tak mudah dan berisiko memunculkan berbagai pelanggaran.

Apa yang terjadi pada pasar emas kita, bisa Anda baca dalam artikel “Mengapa Pasokan Emas Antam Seret” serta “Cara Instan Menjaga Pasar Emas Dalam Negeri Saat Pasokan Seret”. 

×
Berita Terbaru Update