Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Dhaka dan KBRI Beijing terus memantau perkembangan situasi badai salju di Pegunungan Everest yang menyebabkan sekitar 1.000 pendaki terjebak di jalur pendakian.
“Wilayah terdampak terpantau berada di jalur pendakian yang melalui Provinsi Otonomi Khusus Xizang (Tibet). Saat ini tim penyelamat gabungan masih terus melakukan operasi evakuasi,” ujar Direktur Pelindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha, di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Judha memastikan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari KBRI Dhaka dan KBRI Beijing, hingga kini tidak ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.Sebagai langkah pencegahan, KBRI Beijing telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI, terutama yang berencana mendaki melalui jalur Tibet, agar menunda perjalanan ke Gunung Everest hingga kondisi dinyatakan aman.
Kemenlu RI juga membuka layanan darurat (hotline) bagi WNI yang membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut terkait kondisi di area pendakian.
Hotline KBRI Beijing: WeChat/WhatsApp +86 18610455488
Hotline KBRI Dhaka: WhatsApp +880 1614444552
“Kami terus berkoordinasi dengan kedua KBRI untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh WNI di Nepal, Tibet, dan wilayah sekitar,” tambah Judha.
Kementerian Luar Negeri menegaskan akan terus memantau situasi secara intensif dan memberikan pembaruan informasi jika terdapat perkembangan signifikan terkait kondisi cuaca ekstrem dan proses evakuasi di kawasan Gunung Everest.
Dengan upaya bersama antara pemerintah Indonesia dan tim penyelamat internasional, diharapkan seluruh pendaki yang terjebak dapat segera dievakuasi dengan selamat.