Pelaku Industri Perdagangan Berjangka Komoditi menyasar generasi emas dalam pengembangan industri. Hal ini tersirat dalam Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) tahun 2025, yang mengambil tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”.
Kegiatan Bulan Literasi PBK merupakan rutin yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dalam hal ini melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bekerjasama dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo).
Kegiatan ini merupakan wadah edukasi untuk memperluas pemahaman, meningkatkan kepercayaan, dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditi.
Menteri Perdagangan Budi Santoso saat membuka secara virtual Bulan Literasi PBK tahun 2025, menekankan pentingnya peningkatan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) agar masyarakat dapat merasakan manfaat efektif dari PBK, serta memahami peluang dan risiko dalam bertransaksi. Selain itu, adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi, sangat penting untuk mencetak generasi emas yang cakap PBK melalui penguatan literasi.
"Generasi cakap PBK yaitu generasi yang memahami risiko, mampu memanfaatkan peluang, serta optimistis mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mengingat PBK merupakan industri high risk high return, generasi muda dan mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang optimal melalui kegiatan literasi,” ujar Budi pada Kamis (18/9/2025), di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.
Generasi emas sendiri merupakan generasi yang akan berkiprah di tahun 2045 seiring dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 2045, Indonesia diperkirakan akan mendapat bonus demografi, dimana 70% penduduknya berada di usia produktif. Dengan rentang waktu sekitar 20 tahun lagi, generasi emas tahun 2045 adalah generasi yang saat ini tengah menempuh Pendidikan baik di tingkat Sekolah Menengah Atas maupun di Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi mengatakan, dalam upaya menjadikan Generasi Emas cakap PBK, tentunya Literasi dan Edukasi berkelanjutan menjadi hal penting.
“Kami melihat, bahwa literasi dan edukasi ini perlu dilakukan sedini mungkin, sehingga pada saat generasi ini masuk dalam usia produktif, mereka sudah memahami terkait Perdagangan Berjangka Komoditi ini dengan sebaik mungkin, baik dari sisi peluang maupun risikonya. Program Literasi dan Edukasi ini tentunya perlu dilakukan semua pemangku kepentingan, dan kami sebagai Self Regulatory Organization di industri PBK ini, tentunya siap untuk berkolaborasi dan bersinergi,” tuturnya.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, terkait Bulan Literasi PBK tahun 2025 ini, ICDX telah menyiapkan berbagai program ke beberapa Universitas di berbagai daerah.
"Program yang telah berjalan yaitu pada 19 September 2025 lalu, kami melakukan literasi secara daring dengan civitas akademika Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makasar. Kedepan, kami akan terus menjalankan program-program literasi dan edukasi seperti ini, yang dalam pelaksanaannya dijalankan oleh ICDX Academy,” pungkasnya.