-->

Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Tim Cyber Unit Pelaksana Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Universitas Jember (Unej) Jawa Timur menangkap empat pelaku praktik joki

Selasa, 21 Oktober 2025 | Oktober 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-20T19:31:09Z

 Tim Cyber Unit Pelaksana Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Universitas Jember (Unej) Jawa Timur menangkap empat pelaku praktik joki ujian computer based english proficiency test (CBEPT) yang menjadi salah satu syarat wajib bagi mahasiswa untuk wisuda.




Penangkapan terhadap para pelaku dilakukan setelah sistem keamanan internal UPA TIK mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di jaringan laboratorium yang digunakan untuk pelaksanaan ujian CBEPT.

“Sistem kami mendeteksi anomali berupa akses jarak jauh ke komputer ujian menggunakan akun mahasiswa yang sedang mengikuti tes. Dari sinilah tim kami langsung melakukan pelacakan dan menemukan lokasi sumber akses tersebut,” kata Kepala UPA TIK Universitas Jember Bayu Taruna Widjaja Putra, Senin (20/10/2025).

Salah satu pelaku berinisial MT yang diketahui masih berstatus mahasiswa aktif, ditangkap langsung di area kampus Universitas Jember. Proses penangkapan berlangsung dramatis karena pelaku sempat mencoba menghapus jejak digital akses jarak jauhnya.

Dari hasil pengembangan, tim cyber kemudian mengamankan tiga orang lainnya yang juga terlibat sebagai joki ujian. Dua di antaranya merupakan mahasiswa aktif, sementara dua lainnya merupakan alumni Universitas Jember.

Menurut Bayu, praktik perjokian ini dilakukan dengan modus sistem remote menggunakan jaringan internet dan perangkat lunak khusus. Para pelaku menawarkan jasa menjadi joki ujian CBEPT dengan tarif antara Rp 50.000 hingga Rp 250.000 per orang.


“Ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh mahasiswa agar tidak mencoba-coba melakukan kecurangan dalam bentuk apa pun. Kami akan terus memperketat sistem keamanan digital dan menindak tegas pelanggaran serupa,” tegasnya.

Diketahui, CBEPT merupakan ujian kemampuan bahasa Inggris berbasis komputer yang dikembangkan oleh Universitas Jember. Tes ini menjadi salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa yang akan mengikuti wisuda.

Bayu menambahkan, pihak universitas juga tengah menyiapkan langkah lanjutan berupa peningkatan sistem deteksi otomatis serta penegakan sanksi akademik bagi pihak yang terlibat dalam praktik perjokian.

“Kami ingin memastikan seluruh proses akademik di Universitas Jember berjalan jujur, transparan, dan berintegritas. Keberhasilan mahasiswa harus murni dari kemampuan mereka sendiri,” pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update