merika Serikat (AS) dan Swiss mencapai kesepakatan dagang baru yang menurunkan bea masuk menjadi 15%. Pemerintah Swiss melalui pernyataan resmi di platform X juga mengumumkan pemangkasan tarif tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian, perusahaan-perusahaan Swiss berkomitmen menanamkan investasi hingga US$ 200 miliar di AS sebelum akhir 2028, termasuk dukungan untuk pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
“Pada dasarnya kami telah mencapai kesepakatan dengan Swiss,” ujar Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer dikutip dari CNBC, Minggu (16/11/2025).
Ia menyebut bahwa Swiss akan mengalihkan sejumlah aktivitas manufaktur ke AS, mulai dari farmasi, peleburan emas, hingga peralatan kereta api. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat kapasitas industri Amerika.
Greer menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut membuat tarif negara Swiss setara dengan yang dikenakan terhadap produk dari Uni Eropa.
Meski AS tetap mempertahankan tarif untuk mengendalikan defisit perdagangan, Swiss bersedia mengelola surplus perdagangannya dengan memastikan sebagian industri yang dominan ekspor, seperti farmasi dan logam mulia dan diperluas melalui investasi langsung di AS.
Salah satu perusahaan besar Swiss, Roche, sebelumnya telah mengumumkan rencana investasi senilai US$ 50 miliar di AS.
Pemerintah Swiss menilai pengurangan tarif ini dapat membantu menstabilkan hubungan perdagangan kedua negara. Meski tarif baru masih lebih tinggi dibanding masa sebelum April, kebijakan tersebut dinilai memberi dampak positif bagi ekonomi Swiss yang sempat tertekan akibat bea masuk tinggi.
Pada Juli lalu, Presiden Donald Trump menetapkan tarif 39% untuk barang Swiss setelah perundingan sebelumnya gagal mencapai kesepakatan.
Tarif tersebut merupakan salah satu yang tertinggi yang pernah diberlakukan pemerintahan Trump dan menjadi pukulan berat bagi perekonomian Swiss yang sangat bergantung pada ekspor.
Swiss dikenal sebagai pengekspor jam tangan, produk farmasi, logam mulia, serta barang mewah, seperti cokelat dan produk perawatan kulit.